Seratusan Buruh Demo di Kantor Gubernur Sumut, Ada yang Berkostum Pocong
Sehari jelang peringatan Hari Buruh atau May Day, seratusan buruh mulai berunjuk rasa di depan kantor Gubernur Sumut, Jalan P Diponegoro, Medan, Selasa (30/4). Mereka membawa 10 orang berkostum pocong dalam aksinya.
Sehari jelang peringatan Hari Buruh atau May Day, seratusan buruh mulai berunjuk rasa di depan kantor Gubernur Sumut, Jalan P Diponegoro, Medan, Selasa (30/4). Mereka membawa 10 orang berkostum pocong dalam aksinya.
Ke-10 pocong itu dibariskan persis di depan gerbang Kantor Gubernur. Mereka menjadi bagian massa pengunjuk rasa yang mengatasnamakan Aliansi Pekerja Buruh Daerah-Sumatera Utara (APBD-SU).
-
Siapa penemu burjo? Ide jualan burjo pertama kali datang dari seorang pria asal Kuningan, Jawa Barat, yang dikenal dengan nama Salim.
-
Apa ciri khas burung Cendet Madura? Mengutip Instagram @jatimpemprov, burung Cendet Madura memiliki tubuh yang ramping, panjang, dan proporsional. Burung ini memiliki bulu dominan hitam sampai ke tengkuk. Bulunya yang dominan berwarna hitam menyebabkan burung ini juga dikenal dengan sebutan Cendet Blangkon. Burung ini juga memiliki ekor lebih panjang dibandingkan Cendet jenis lain.
-
Kapan Buah Lahung berbuah? Faktanya, pohon buah Lahung hanya akan berbuah ketika musim panas datang, maka dari itu buah ini sangat langka dan jarang dijumpai di pasaran.
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.
-
Kapan Dewi Khotijah dibunuh? Saat ia sedang salat, para punggawa kerajaan menyerangnya dengan tombak dan keris.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
Massa APBD-SU memprotes lemahnya perlindungan kepada kaum buruh. Padahal sudah begitu banyak regulasi yang dibuat untuk melindungi hak buruh.
"Undang-undang yang dibuat hanya jargon dan semakin mengeksploitasi buruh," kata Natal Sidabutar, Koordinator APBD-SU.
Para buruh ini juga kembali mengangkat isu upah murah, sistem kontrak, borongan dan buruh harian lepas (BHL). Sistem ini masih jadi momok dan menindas buruh.
"Hapuskan sistem kontrak, upah murah, borongan dan BHL. Bagi kami, itu bentuk penindasan yang nyata. Kami menganggap ini adalah pelanggaran hak asasi manusia," ujar Natal.
Demo para buruh ini digelar sehari jelang May Day. Mereka berencana kembali berunjuk rasa pada Hari Buruh Sedunia besok.
Pada May Day 2019, kata Natal, PP Nomor 78 Tahun 2015 masih jadi sorotan penting. Aturan itu dinilai memberi luka baru bagi buruh. Sistem pengupahan di dalam regulasi itu dianggap tidak memberikan dampak yang signifikan.
Selain PP Nomor 78 Tahun 2015, Permenaker Nomor 15 Tahun 2018 tentang Upah Minimum juga mendapat protes. Peraturan ini dinilai bertentangan dengan UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. "Pemerintah tidak memiliki niat baik untuk memperbaiki kondisi hidup buruh," ungkap Natal.
Demo APBD-SU sempat memicu kepadatan lalu lintas di Jalan P Diponegoro sekitarnya. Petugas sempat memberlakukan sistem buka tutup di lintasan yang ada di depan Kantor Gubernur Sumut.
(mdk/cob)