Seskab: Kita sudah pengalaman 2 kali bebaskan sandera Abu Sayyaf
Pemerintah akan memastikan terlebih dulu kebenaran informasi penyanderaan WNI.
Kapal Tugboat Charles 00 yang berlayar dari Samarinda, Kalimantan Timur menuju Filipina, dengan 13 ABK, disebut-sebut disandera kelompok militan Abu Sayyaf. Sekretaris Kabinet Pramono Anung akan mencari tahu kebenaran informasi yang menyebut WNI kembali disandera kelompok Abu Sayyaf.
"Pemerintah ingin memastikan kebenaran dari informasi tersebut. Tentunya pemerintah ingin data yang lebih lengkap. Kemudian baru mengambil langkah yang diperlukan," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/6).
Pramono menyatakan apabila kabar penyanderaan tersebut benar, pemerintah tidak panik lantaran telah dua kali sukses membebaskan WNI.
"Karena kita sudah punya pengalaman 2 kali proses pembebasan. Kita sudah mempunyai networking terhadap hal itu. Langkah-langkah yang harus ditempuh dengan Presiden meminta panglima TNI pada waktu itu panglima TNI Malaysia, Filipina dan juga Menteri Luar Negeri," katanya.
Pramono menambahkan Presiden Jokowi akan melakukan kunjungan kerja ke Natuna bersama Menko Polhukam, Menteri Luar Negeri, Panglima TNI dan Kapolri pada Kamis (23/6). Apabila penyanderaan itu benar, di sela-sela kunjungan tersebut, Presiden Jokowi akan membahas terkait penyanderaan.
"Tentunya pembahasan-pembahasan yang berkaitan selain Natuna, pembahasan ini (WNI disandera) juga akan jadi hal yang pasti akan dibicarakan," ujarnya.