Setelah daging, polisi temukan tulang belulang manusia di parit
Ratusan warga sekitarpun mulai dari anak-anak, remaja, dewasa dan tua ikut menyaksikan proses pengambilan dan evakuasi.
Pasca ditemukannya potongan tubuh manusia di parit penampungan air di Desa Trimulyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah, polisi pun melakukan penyisiran parit guna mencari adanya dugaan potongan tubuh lainnya. Benar saja, belum lama menyisir parit, polisi pun menemukan potongan tulang belulang yang berserakan di sekitar saluran air tersebut.
Dari pantauan merdeka.com di Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuan tulang belulang ini terjadi setelah parit penampungan air dari Kali Babon dikuras oleh beberapa petugas kepolisian dari Unit Olah TKP Polrestabes Semarang, petugas polisi Polsek Genuk Kota Semarang, Jawa Tengah.
Penyisiran dan pencarian yang berlangsung sampai sekarang ini langsung dipimpin oleh Kapolsek Genuk AKP Ifan Taufik dan Unit Olah Tempat Kejadian Perkara (OTKP) Polrestabes Semarang dipimpin Iptu Syawal serta Kasie Identifikasi Ditreskrimum Kompol Sukamdi.
Tulang belulang yang berserakan itu diantaranya tulang iga, tulang ekor, tulang belakang, tulang kering kaki, dua potongan tulang rusuk serta beberapa serpihan-serpihan serta potongan-potongan dalam ukuran tulang kecil.
"Belum selesai-selesai, karena ini butuh waktu yang lama dan sabar untuk menemukan beberapa tulang yang berserakan,"ungkap Kapolsek Genuk Ifan Taufik Jumat (19/9) kepada wartawan di sekitar TKP.
Usai penemuan tulang belulang ini, Ifan Taufik menjelaskan bahwa tulang belulang ini nantinya akan menjalani proses pemeriksaan oleh Tim Labfor Polda Jateng.
"Langkah ini dilakukan untuk memastikan apakah awal dari penemuan potongan tubuh disusul penemuan tulang belulang ini merupakan potongan tubuh dan tulang manusia betul. Sampai saat ini, kami belum berani menyimpulkan,"ungkapnya.
Sampai kini, proses penyisiran dan pencarian potongan tubuh dan tulang belulang masih berlangsung disepanjang 200 meter polder dan penampungan air Kalibabon yang dialirkan ke tambak di sebelahnya.
Ratusan warga sekitarpun mulai dari anak-anak, remaja, dewasa dan tua ikut menyaksikan proses pengambilan dan evakuasi tulang belulang tersebut.
"Ini nanti dikumpulkan dulu setelah itu akan kami bawa ke RS Bhayangkara, Kabluk, Kota Semarang untuk dilakukan identifikasi dan pemeriksaan lebih lanjut," ujar Iptu Syawal yang memimpin unit OTKP dari Polrestabes Semarang disela-sela pencarian, evakuasi dan potongan tubuh dan tulang tersebut.
Baca juga:
Keringkan parit, polisi kembali temukan potongan tubuh manusia
Tersangka kasus mutilasi di Klungkung terancam hukuman mati
Salah satu pelaku mutilasi di Siak divonis 10 tahun bui
Cerita penemuan mayat bocah tanpa mata, hati & jantung
Mayat bocah perempuan di kebun pisang tanpa mata, hati & jantung
-
Kapan Mutiara Baswedan meraih gelar Sarjana Hukum? Ia berhasil meraih gelar Sarjana Hukum pada tahun 2020.
-
Kapan musim hujan dimulai? Musim hujan telah tiba. Selain membawa kebahagiaan dan kesegaran, musim hujan juga membawa berbagai penyakit, salah satunya adalah flu.
-
Kapan sagu mutiara dianggap matang? Setelah direbus selama sekitar tujuh menit, kompor dimatikan, Diamkan sagu mutiara sejenak, paling lama satu menit. Setelah itu, sagu mutiara telah matang sempurna dan dapat disajikan.
-
Kapan Zahwa Massaid lulus kuliah? Lulus Tahun Lalu Zahwa lulus kuliah pertengahan 2023. Aaliyah dan Reza Artamevia datang dari Indonesia untuk hadiri momen kelulusannya.
-
Siapa Mutiara Baswedan? Mutiara Annisa Baswedan lahir pada 3 Juni 1997. Kini, gadis kecil dalam foto di atas pun sudah tumbuh dewasa. Menjadi anak pertama dan perempuan satu-satunya, Mutiara juga sangat dekat dengan sang ayah.
-
Kapan Mahkamah Agung memutuskan kasasi kasus TPPU Irfan Suryanagara? Kasasi kasus atas dua terdakwa yakni Irfan Suryanagara dan Endang Kusumawaty, kata Arif, diputus tanggal 14 Juni 2023.