Setelah Diintimidasi, Akun WhatsApp Ketua BEM UI Diretas
Melki mengaku tidak tahu mengapa akun WA-nya diretas. Dia belum bisa memastikan siapa yang meretas akunnya.
Sampai saat ini, Melki mengaku belum dapat mengakses akun WA-nya.
Setelah Diintimidasi, Akun WhatsApp Ketua BEM UI Diretas
Akun WhatsApp (WA) Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang diretas. Diduga ada pihak yang ingin masuk ke akun WA Melki dari perangkat lain. Hal itu diketahui oleh Melki pada Sabtu (25/11) dinihari tadi.
“Sekitar pukul 04.28 dini hari tadi saya dapat notifikasi dari pesan WhatsApp, tulisannya ada orang yang masuk ke WhatsApp pribadi saya,” kata Melki ketika dikonfirmasi, Sabtu (25/11).
Tidak lama kemudian, sambung Melki, ada pesan notifikasi akunnya ter-log out. Sampai saat ini, dia mengaku belum dapat mengakses akun WA-nya.
“Saya coba untuk masuk ke akun saya tapi belum dapat SMS notifikasi,” ujarnya.
Dia mengaku tidak tahu mengapa akun WA-nya diretas. Dia belum bisa memastikan siapa yang meretas akunnya.
“Saya belum bisa memastikan ada indikasi atau enggak dengan kritikan kemarin. Saya belum bisa bilang krena belum punya bukti otentik,”
akunya.
merdeka.com
Namun jika memang peretasan itu ada kaitannya dengan kritikannya, maka itu merupakan langkah membungkam kebebasan berekspresi. Tindakan itu, kata dia, harus dilawan.
“Ini harus dilawan. Dan pihak manapun yang melakukan ini saya mau sampaikan bahwa tidak sedikitpun memberikan rasa takut,”
tegasnya.
merdeka.com
Sebelumnya, Melki juga mengaku sempat mendapat intimidasi. Bahkan dia sampai pulang ke kampung halaman untuk memastikan keluarganya. Dia mengaku tidak tahu apakah peretasan ini juga berkaitan dengan intimidasi yang didapatnya kemarin.
Intimidasi yang dialami Melki buntut sikapnya yang menolak putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia capres-cawapres. Putusan tersebut membuat putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka maju sebagai cawapres.
“Sampai saat ini ke arah dugaan mana pun saya belum bisa simpulkan. Tapi yang jelas bentuk intimidasi dan pembukaan adalah hal yang sangat jauh dari demokrasi, kita harus dilawan. Jika itu benar berkaitan dengan kritik- kritik kami, akan ada penyikapan dari BEM UI dan kami akan mengkonsolidasikan,”
ungkapnya.
merdeka.com
Sejauh ini, Melki masih menunggu apakah akunnya dapat pulih kembali atau tidak. Jika dalam beberapa hari tidak pulih, dia akan mengambil sikap.
“Saat ini kami masih wait and see apakah saya masih mendapatkan notifikasi atau tidak. Waktunya sampai kapan kami bisa belum bisa pastikan,” pungkasnya.