Setelah larang Taksi Uber, bagaimana sikap Ridwan Kamil soal GO-Jek?
Emil menyebut dirinya akan memerintahkan Dishub Kota Bandung untuk merangkul ojek pangkalan.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memastikan, Taksi Uber tidak boleh beroperasi. Pelarangan transportasi berbasis online itu sudah melalui pertimbangan banyak hal. Lantas bagaimana dengan status GO-Jek yang juga mengundang penolakan dari ojek konvensional?
"Itu (masalah ojek) tidak ada referensinya. Itu PR untuk pemerintah pusat. Ojek yang non GO-Jek pun 'kan tidak ada payung hukumnya," kata pria yang akrab disapa Emil, di Pendopo Kota Bandung, Senin (7/9). Untuk diketahui ojeg konvensional dan Go-Jek saat ini beroperasi dengan nopol hitam.
Emil menyebut dirinya akan memerintahkan Dishub Kota Bandung untuk merangkul ojek pangkalan dan GO-Jek duduk bersama dan bermusyawarah.
Sebab tidak ada salahnya jika kemudian hari ojek pangkalan meniru cara yang dilakukan oleh GO-Jek dalam menjaring penumpang.
"Atau dengan kata lain ojek pangkalan pun memanfaatkan kemajuan teknologi.
Saya punya kepentingan ojek pangkalan juga harus makmur," ujarnya.
Baca juga:
Taksi Uber dilarang beroperasi di Bandung
Buka usaha di Bandung yang belum registrasi pajak, siap-siap disegel
Target wajib pajak di Bandung Rp 1,6 T, September baru Rp 859 M
Reaksi Aher dan Ridwan Kamil proyek kereta api cepat ditolak Jokowi
Kadis Jabar soal kereta cepat: Kalau belum waktunya, mau kapan lagi?
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Mengapa Ridwan Kamil ditolak warga saat berkunjung? Dikutip lewat akun X @MurtadhaOne1, disebut-sebut penolakan tersebut karena tidak ada izin yang disampaikan kepada warga setempat. Mereka merasa tidak dilibatkan dalam acara Gerakan Membangun (Gerbang) Betawi.
-
Kenapa Ridwan Kamil memberikan anggaran untuk RW di Jakarta? Usulannya tersebut agar warga dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian di wilayahnya masing-masing. "Masa Bandung bisa, Jakarta nggak? Apa yang terjadi? RW-RW warganya ikut mikirin mendesain sendiri wilayahnya. Coba bayangkan," jelasnya.
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Siapa yang menyambut Ridwan Kamil di Cagar Budaya Setu Babakan? Kedatangannya itu langsung disambut oleh mantan Gubernur Fauzi Bowo alias Foke, Rabu (4/9).