Siang ini, Jokowi lantik 10 duta besar
10 Dubes yang dilantik memiliki latar belakang pensiunan TNI, diplomat sampai mantan Anggota DPR.
Presiden Joko Widodo akan melantik 10 Duta Besar Indonesia untuk negara sahabat siang ini. Pelantikan dijadwalkan pukul 14.00 WIB di Istana Negara. Dari sepuluh nama tersebut, terdiri dari pelbagai latar belakang, dari pensiunan TNI, diplomat sampai mantan Anggota DPR.
Pensiunan TNI yang akan menjadi duta besar yaitu, Mayjen TNI (Mar) (Pur) Mochammad Luthfie Witto'eng, sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Bolivarian Venezuela merangkap Persemakmuran Dominika, Grenada, Saint Lucia, Saint Vincent dan The Grenadines, Republik Trinidad dan Tobago yang berkedudukan di Caracas.
Mantan Anggota DPR yang akan dilantik, yaitu Helmy Fauzi yang akan ditempatkan sebagai Duta Besar Indonesia untuk Mesir.
Berikut nama-nama Duta Besar yang akan dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara.
1. Alfred Tanduk Palembangan SH, sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Kuba merangkap Persemakmuran Bahamas, Republik Dominika, Republik Haiti dan Jamaika, berkedudukan di Havana.
2. Drs Mohamad Wahid Supriyadi, sebagai Dubes LBBP RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, berkedudukan di Moskow.
3. Drs Ahmad Rusdi, sebagai Dubes LBBP RI untuk Kerajaan Thailand merangkap UNESCAP, berkedudukan di Bangkok.
4. Muhammad Ibnu Said SH, sebagai Dubes LBBP RI untuk Kerajaan Denmark merangkap Republik Lithuania, berkedudukan di Kopenhagen.
5. Mayjen TNI (Mar) (Pur) Mochammad Luthfie Witto’eng, sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Bolivarian Venezuela merangkap Persemakmuran Dominika, Grenada, Saint Lucia, Saint Vincent dan The Grenadines, Republik Trinidad dan Tobago, berkedudukan di Caracas.
6. Husin Bagis sebagai Dubes LBBP RI untuk Persatuan Emirat Arab, berkedudukan di Abu Dhabi.
7. Drs R Soehardjono Sastromihardjo sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Kenya merangkap Republik Demokratik Kongo, Republik Mauritius, Republik Seychelles, Republik Federal Somalia, Republik Uganda, UNEP dan UN-HABITAT, berkedudukan di Nairobi.
8. Drs Bambang Antarikso sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Irak, berkedudukan di Baghdad.
9. Drs Eddy Basuki sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Namibia merangkap Republik Angola, berkedudukan di Windhoek.
10. Drs Helmy Fauzy sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Arab Mesir, berkedudukan di Kairo.
Baca juga:
Menanti ketegasan Presiden Jokowi soal LGBT
Hobi merakyat Presiden Jokowi
Jokowi akan tinjau proyek KA Sumut-Aceh dan tol Medan-Binjai
Jokowi minta pemberantasan narkoba dilakukan lebih gila lagi
Proyek energi baru terbarukan ambisi Jokowi sulit terealisasi
Jokowi minta Kapolri & Panglima TNI tindak tegas peredaran narkoba
Pengusaha apresiasi keputusan Jokowi impor daging kerbau asal India
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Apa yang diresmikan Jokowi di BEI? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.