Sidak ke Kemukus, Ketua DPRD Sragen ditawari ritual ngeseks
"Saya setuju prostitusinya ditutup, tapi harus dengan pendekatan humanis. Harus melalui sosialisasi," ujar Bambang.
Ada cerita menggelitik saat Ketua DPRD Sragen, Bambang Samekto dan anggota Komisi IV DPRD melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Gunung Kemukus, Desa Pendem, Sumberlawang, Sragen Rabu (26/11) kemarin. Pria yang juga Ketua DPC PDIP Sragen tersebut justru ditawari PSK (pekerja seks komersial) oleh seorang ibu-ibu yang disapanya di sebuah warung.
Kepada Bambang perempuan setengah baya yang diduga seorang mucikari tersebut menawarkan layanan seks kepada Bambang. "Pak, ini anak saya masih ada satu," ujar perempuan tersebut kepada Bambang.
Mendapat tawaran tersebut, Bambang Samekto yang tidak mengenakan seragam legislator itu memilih meninggalkan warung. Kepada ibu-ibu tersebut dia beralasan akan melakukan ziarah ke Makam Pangeran Samudro yang ada di atas bukit Gunung Kemukus.
Wanita tersebut diduga tidak mengetahui sosok laki-laki yang ada di depannya. Karena saat sidak itupun Bambang hanya mengenakan pakaian santai, yakni jeans hitam dan kemeja lengan panjang.
Kedatangan Bambang dan anggota DPRD ke Gunung Kemukus, selain memantau rumah-rumah hiburan penyedia PSK, dia juga mengorek informasi dari sejumlah narasumber, yakni dari PSK, warga dan juru kunci makam Pangeran Samudro, Hasto Pratomo.
Kepada wartawan, Bambang menyatakan praktik prostitusi terselubung di Gunung Kemukus harus dihentikan. Pemkab, harus bertanggung jawab untuk meluruskan cerita sejarah yang sebenarnya tentang perjalanan hidup Pangeran Samudro.
"Saya setuju prostitusinya ditutup, tapi harus dengan pendekatan humanis. Harus melalui sosialisasi terlebih dulu. Pemkab juga perlu memberikan santunan pindah kepada mereka. Paling lambat akhir tahun ini, Pemkab Sragen harus bisa menutup praktik prostitusi di Gunung Kemukus," tegasnya.