Silahturahmi ke Ponpes Al-Jauhariyah, Ganjar Diskusi soal Pendidikan
Ganjar bicara upaya mengembangkan pondok pesantren, baik dari santri maupun fasilitasnya.
Ganjar bicara upaya mengembangkan pondok pesantren, baik dari santri maupun fasilitasnya.
Silahturahmi ke Ponpes Al-Jauhariyah, Ganjar Diskusi soal Pendidikan
Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo kembali melakukan silahturahmi dengan pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada di Jawa Barat. Kali ini, dia bersilahturahmi dengan pengasuh Ponpes Al-Jauhariyah Balerante, Palimanan, Kabupaten Cirebon, Muhammad Faqih.
- Sowan ke Para Kiai di Tasikmalaya, Ganjar Diskusi soal Strategi Memajukan Pendidikan Pesantren
- Ganjar Ingin Pesantren dan Pemerintah Kolaborasi Bentuk Santri Berkualitas
- Sowan ke Ulama se-Bekasi, Ganjar Diskusi Soal Pendidikan Sampai Hukum
- Mahfud Pastikan Ponpes Al-Zaytun Tak Ditutup: Kita Bina Demi Hak konstitusional Santri
Lalu Ganjar diajak berjalan menuju ke sebuah ruangan untuk menemui dan berdikusi dengan para pengasuh Al-Jauhariyah Balerante. Setelahnya dia kemudian diberikan sorban berwarna merah oleh Pimpinan Ponpes Al-Jauhariyah Balerante, Muhammad Faqih.
Ganjar yang mendapatkan sorban merah pun melontarkan senyum kepada Pimpinan Ponpes Al-Jauhariyah Balerante. Setelah itu, Ganjar pun melaksanakan salat zuhur bersama dengan pengurus Ponpes Al-Jauhariyah Balerante.
Ganjar menyampaikan banyak hal yang dibicarakan dalam silahturahmi kali ini. Seperti bagaimana cara mengembangkan pondok pesantren baik dari santri beserta fasilitasnya.
“Bertemu dengan para santri dengan para Kiai tadi kita bicara banyak hal tentu bagaimana mengembangkan pesantren, ada soal sekolah, soal fasilitas termasuk tadi bagaimana kita berdikusi soal meningkatkan para santri,” kata Ganjar.
“Kalo Ilmu agama sudah selesai, nah sekarang butuh keterampilan, dan itu butuh fasilitas dari pendidikan dan maka kalo kemudian ini bisa dikembangkan secara bersama-sama, maka para santri ini Insyallah ilmu agamanya mampu, tapi keterampilan hidupnya ada,” ucap Ganjar.
“Nanti kalo kerja di masyarakat mereka menjadi orang-orang yang mandiri. Dan ini adalah kawasan yang cukup bersejarah, karena sudah sangat tua (tahun) 1.700an berdirinya tentu punya banyak pengalaman yang bagus,” imbuh Ganjar.
Ganjar menyatakan para santri yang ada di Ponpes membutuhkan pembinaan agar dapat mengasah kemampuannya. Ia berharap hal ini bisa menjadi sebuah perhatian bagi semua pihak.
“Tapi sekali lagi butuh banyak pembinaan dari pemerintah,” ucap dia.
Selain mengunjungi Ponpes Al-Jauhariyah Balerante, Ganjar juga bersilahturahmi dengan para Kuwu. Adapun Kuwu adalah sebutan yang lazim digunakan untuk kepala desa di wilayah bekas Kesultanan Cirebon, seperti Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Kuningan.
“Maka dari itu banyak sekali disampaikan termasuk para kuwu yang menyampaikan persoalan-persoalan gang ada di desa. Tata kelola pemerintah yang baik, bagaimana mensejahterakan masyarakat desa,” tutup Ganjar.