Siswa Berkebutuhan Khusus di Bekasi Diduga Dianiaya Guru Hingga Memar
Peristiwa sudah dilaporkan ke Polresta Bekasi. Dalam berkas laporannya ke Polres Metro Bekasi Kota, M Sugih menduga anaknya JMH (11) mendapatkan kekerasan karena tidak membawa buku matematika.
Seorang wali murid Sekolah Dasar (SD) di kawasan Bekasi Barat, Kota Bekasi melaporkan salah satu guru atas tuduhan penganiayaan terhadap anak didiknya. Laporan dibuat oleh M. Sugih (43) dengan nomor laporan polisi LP/367/K/II/2019/SPKT/Restro Bekasi Kota.
Dalam berkas laporannya ke Polres Metro Bekasi Kota, M Sugih menduga anaknya JMH (11) mendapatkan kekerasan karena tidak membawa buku matematika. JMH adalah anak berkebutuhan khusus.
-
Apa bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Apa yang dilakukan siswa kepada guru? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Apa perbuatan bejat yang dilakukan guru tersebut? Perbuatan pelecehan itu dilakukan pelaku pada saat jam pelajaran di lingkungan sekolah. Dia mengimingi-imingi korban dengan uang"Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang," jelasnya.
-
Kapan Hari Guru Nasional diperingati? 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional.
Guru itu marah hebat bahkan menendang dan mencubit hingga JMH mengalami luka memar pada bagian kaki.
"Betul, Sabtu kemarin kita sudah menerima laporan, kemudian langsung melakukan penyelidikan yang di antaranya kita melakukan interogasi dan klarifikasi ke lokasi kejadian," kata Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Eka Mulyana, Rabu (13/2).
Eka mengatakan, polisi telah memeriksa beberapa saksi dari pihak sekolah seperti kepala sekolah, ketua yayasan, dan teman-teman JMH di sekolah.
"Kalau hasil penyelidikan di lapangan, jadi temen-temen (JMH) menyampaikan bahwa korban jatuh dari tangga," ujar dia.
Penyidik, kata dia, juga berencana memeriksa secara langsung korban yang akan didampingi oleh orangtuanya. Polisi terus bekerja mendalami laporan tersebut sampai kasus tersebut menemui titik terang.
"Sekarang belum ada kesimpulan," ujar dia.
Baca juga:
Pengacara Pemprov Papua Minta Polisi Cek Grup Whatsapp 'Bubar' di Ponsel Pegawai KPK
Pemeriksaan Dokter RS MMC Guna Mengecek Rekam Medis Pegawai KPK Korban Penganiayaan
Gubernur Papua Ancam Laporkan Pegawai KPK Terkait Pencemaran Nama Baik
Kuasa Hukum Curiga KPK Sudah Rancang Penangkapan Gubernur Papua
Penganiayaan Penyidik KPK, Sespri Gubernur Minta Pemeriksaan Pindah ke Papua
Polisi Sudah Dapat Keterangan Saksi Kunci Kasus Kematian Taruna ATKP Aldama Pongkala
Dapat Kabar Sekolahnya Akan Diserang, Guru SD di Sukoharjo Pukul Dua Siswa SD Lawan