Siswa SMA Semi Militer yang Koma 6 Hari Diduga Dianiaya Meninggal
Siswa SMA Semi Militer yang Koma 6 Hari Diduga Dianiaya Meninggal. Kematian WJ membuat keluarga sangat terpukul. Mereka tidak menyangka masuk sekolah itu justru membawa petaka bagi korban.
Setelah melewati masa kritis selama enam hari, WJ (14) siswa baru SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia Palembang, meninggal dunia. Dia diduga mengalami penganiayaan saat mengikuti masa orientasi siswa (MOS) di sekolahnya.
Kuasa hukum keluarga WJ, Filri Darta mengungkapkan, WJ menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Charitas Palembang, Jumat (19/7) pukul 20.10 WIB. Korban dibawa ke rumah duka di Komplek Perumahan Sri Mas, Jalan Pertanahan, Kelurahan 16 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu II, Palembang, untuk dimakamkan.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan di sekolah? Korban diduga telah melakukan pelecehan terhadap para siswi di sekolah.
-
Kapan kaki seribu sering terlambat sekolah? Soalnya kakinya banyak, jadinya kalau pakai sepatu kelamaan.
-
Kenapa para siswa baru diberi teka-teki saat MPLS? Kegiatan ini juga bisa disebut dengan Masa Orientasi Siswa (MOS). MPLS atau MOS ini bertujuan untuk memperkenalkan lingkungan sekolah kepada para siswa-siswi baru.
-
Siapa yang pindah sekolah? Melansir dari akun fristymayangdewi, seorang siswa bernama Ucok terpaksa pindah sekolah ke Jakarta setelah ayahnya meninggal dunia.
-
Kenapa momen perpisahan di sekolah seringkali menyedihkan? Seolah takdir, perpisahan memang ada supaya kita bisa menghargai suatu pertemuan dan kebersamaan.
"Ya, WJ meninggal dunia tadi malam pukul delapan lewat sepuluh menit," ungkap Firli, Sabtu (20/7).
Kematian WJ membuat keluarga sangat terpukul. Mereka tidak menyangka masuk sekolah itu justru membawa petaka bagi korban.
"Kami akan pertimbangkan untuk proses hukum selanjutnya, dilanjutkan atau tidak," ujarnya.
Dikatakannya, korban dilarikan ke RS Karya Asih seusai mengikuti MOS di sekolahnya, Sabtu (13/7). Korban menjalani operasi di perut karena usus terbelit.
Habis operasi, kondisi korban semakin menurun. Sejak saat itu koma dan dirujuk ke RS Charitas Palembang. Selama koma tersebut, WJ kerap mengigau dengan menyebutkan kata-kata 'ampun, ampun komandan.'
"Itu menjadi bagian dari dugaan keluarga bahwa korban kekerasan di sekolahnya," kata dia.
Sebelum WJ, satu peserta MOS SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia Palembang, DBJ (14), lebih dulu tewas karena mengalami kekerasan di sekolahnya, Sabtu (14/7). Dia mengalami luka memar di kepala dan dada. Polisi yang menerima laporan dugaan penganiayaan langsung melakukan penyelidikan. Alhasil, seorang pembina MOS, Obby Frisman Arkataku (24) ditetapkan sebagai tersangka yang diduga menjadi pelaku penganiayaan.
Baca juga:
Korban MOS SMA Semi Militer Palembang Bertambah, 1 Siswa Tewas Usai Sepekan Kritis
Kurang Sepekan Ditahan, Tersangka Penganiaya Peserta MOS Masih Syok
Penganiaya Peserta MOS SMA Semi Militer Hingga Tewas Ajukan Praperadilan
Siswa SMA Semi Militer Palembang Selalu Mengigau Dipukul
Peserta Tewas saat MOS, Gubernur Sumsel Ancam Beri Sanksi SMA Semi Militer Palembang
KPAI Temukan Ruang Kelas Mirip Penjara di SMA Palembang yang Siswanya Tewas Saat MOS