Siyono meninggal usai duel dengan anggota Densus 88 di mobil
Siyono tewas usai kepalanya dihantamkan anggota Densus 88 ke bagian besi dalam mobil.
Terduga teroris Siyono (34), warga Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Kabupaten Klaten yang ditangkap oleh Densus 88 Mabes Polri meninggal dunia usai ditangkap Densus 88.
Mabes Polri menyebut bila Siyono adalah panglima sekaligus komandan rekruitmen kelompok teroris Jemaah Islamiyah (JI). Menurut Mabes Polri, Siyono tewas saat berduel dengan anggota Densus 88 di dalam sebuah mobil. Siyono tewas usai kepalanya dihantamkan anggota Densus 88 ke bagian besi dalam mobil.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan menyesalkan atas meninggalnya Siyono. Sebabnya, pentolan JI itu memiliki banyak informasi penting untuk membongkar pergerakan kelompok teroris di tanah air.
"Kami sangat menyesal dengan kematian tersebut, yang bersangkutan sangat diperlukan keterangannya oleh kami. Kami sangat tidak menginginkan," kata Anton di Gedung Humas Polri, Jakarta, Senin (14/3).
Selain itu, Anton mengungkapkan jika pihaknya tengah menyelidiki tewasnya Siyono di tangan anggota Densus 88 tersebut. Polisi mempertanyakan standar operasional prosedur (SOP) pengawalan tersangka.
"Sedang kami selidiki, SOP nya ngawal tersangka harus dua anggota. Ini yang jadi pertanyaan kami," ujar dia.
"Kadiv Propam langsung adakan penyelidikan, Ketua Tim sudah kita periksa," tegas Anton.
Anton berjanji bakal membenahi dan menertibkan SOP di internal Polri. Salah satunya, menindak anggota yang menyalahi prosedur pengawalan terhadap tahanan.
"Kita lebih menertibkan tata cara membawa tahanan apa lagi tahanan penting jangan terbawa bujuk rayu. Secara internal akan kami tindak anggota kalau salah prosedur," pungkas Anton.