Sjam Kamaruzaman, sosok yang 'menipu' Letkol Untung & Aidit di G30S
Sjam disebut sebagai otak sesungguhnya yang merancang peristiwa kelam ini. Dia bertugas menyusup ke tentara.
Sjam Kamaruzaman, tak banyak yang mengenal sosoknya. Sepak terjangnya di Biro Chusus Partai Komunis Indonesia memang tak banyak terekspos. Badan khusus yang bertugas membina kekuatan komunis di tubuh TNI ini memang serba rahasia. Mereka hanya bertanggung jawab pada Ketua Comite Central PKI DN Aidit. Tak semua anggota PKI keberadaan mereka.
Sjam disebut sebagai 'the missing link' atau sosok yang selama ini hilang dalam peristiwa G30S. Dialah yang sebenarnya menggerakkan gerakan itu sepenuhnya.
Aidit banyak berkoordinasi dengan Sjam saat persiapan G30S. Sjam pula yang memanas-manasi Aidit agar cepat bergerak. Dia memberi jaminan pasukan pendukung telah siap. Padahal kenyataannya, hanya beberapa gelintir pasukan yang siap mendukung gerakan itu. Aidit terlalu percaya pada Sjam.
"Biro Chusus mengelabui diri sendiri dengan menganggap ambisi sebagai pencapaian. Pimpinan tidak pernah mempelajari pasukan mana yang bisa bergabung," analisa Brigjen Soepardjo, salah satu unsur pimpinan gerakan militer dalam gerakan G30S seperti ditulis sejarawan John Roosa dalam bukunya Dalih Pembunuhan Massal.
Aidit termakan analisa palsu Sjam. Apalagi pimpinan PKI itu khawatir dengan kondisi Soekarno yang jatuh sakit. Jika Soekarno keburu meninggal dunia, TNI AD pasti langsung akan bergerak untuk menghancurkan PKI.
Maka Aidit menyimpulkan, lebih baik memukul duluan dengan menculik para jenderal.
Dalam pelaksanaannya, Sjam seolah-olah memimpin gerakan ini. Para perwira militer G30S PKI seperti Letkol Untung, Brigjen Soepardjo dan Kolonel Latief berada di bawah komandonya.
Letkol Untung dan Brigjen Soepardjo sempat ragu bergerak, setelah dukungan tank dan kendaraan lapis baja yang dijanjikan Sjam tak kunjung datang. Kelihatan benar kalau Sjam hanya omong besar. Namun pria yang digambarkan selalu percaya diri ini menyergap dua perwira militer ini.
"Ya Bung kalau begini banyak yang mundur, kalau revolusi sudah berhasil banyak yang mau ikut," kata Sjam.
Terjadilah peristiwa kelam G30S. Dalam 24 jam, gerakannya layu dan langsung dihajar Kubu Letjen Soeharto. Brigjen Soepardjo mencoba meminta kendali pasukan dari Sjam, namun tak diberikan.
Lemaslah sang jenderal bintang satu itu. Dia terduduk.
"Kita sudah kalah," katanya.
Letkol Untung ditangkap dalam pelariannya di Jawa Tengah. Brigjen Soepardjo pun demikian. Keduanya tewas dieksekusi mati.
Baca juga:
Ratna Sari Dewi ungkap alasan CIA ingin bunuh Soekarno
Saat Soeharto marah tak dijadikan pimpinan TNI AD oleh Soekarno
Ini pengakuan CIA atas tragedi 30 September di Indonesia
CIA akhirnya membuka arsip G30S 1965, siapa gulingkan Soekarno?
Ditemukan, makam 24 korban pembantaian 1965 di Semarang
Arsip korupsi bisa dibuka, tapi gestok 1965 masih terlarang
-
Kapan peristiwa G30S/PKI terjadi? Tanggal 30 September sampai awal 1 Oktober 1965, menjadi salah satu hari paling kelam bagi bangsa Indonesia.
-
Kapan peristiwa G30S PKI terjadi? Sesuai Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 1975, G30S PKI adalah peristiwa pengkhianatan atau pemberontakan yang dilancarkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) dan atau pengikut-pengikutnya terhadap Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 30 September 1965, termasuk gerakan atau kegiatan persiapan serta gerakan kegiatan lanjutannya.
-
Apa tujuan utama dari peristiwa G30S PKI? Terdapat latar belakang dan tujuan tertentu yang berada di balik sejarah G30S PKI yang kelam ini. G30S PKI dilakukan bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan saat itu.
-
Mengapa Soebandrio dianggap terlibat dalam G30S/PKI? Bagi AD, Soebandrio dianggap terlibat PKI, atau setidaknya memberi angin terjadinya G30S.
-
Mengapa Brigjen Soepardjo terbang ke Jakarta jelang G30S/PKI? Jelang Pecahnya G30S/PKI, Soepardjo Mendapat Radiogram: Anak Sakit Dia terbang ke Jakarta. Tak cuma menemui keluarganya, Ternyata Soepardjo juga menemui tokoh-tokoh Gerakan 30 September.
-
Siapa yang memimpin pasukan yang menculik para jenderal pada peristiwa G30S/PKI? Doel Arif mendapat tugas menculik para Jenderal Angkatan Darat di malam kelam itu. Doel Arif menjadi Komandan Pasukan Pasopati dalam Gerakan 30 September.