Soal APD di Jagakarsa, Gugus Tugas Sayangkan Buang Limbah Medis Sembarangan
Menurut Isnawa, dalam situasi saat ini petugas medis hendaknya bisa memberikan contoh kepada masyarakat dalam penanganan virus corona yang benar sesuai dengan prosedur tetap yang ada.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Administrasi Jakarta Selatan Isnawa Adji menyayangkan pembuangan alat pelindung diri (APD) di selokan Jalan Moch Khafi, Jagakarsa.
"Kita sangat menyayangkan kejadian itu, harusnya petugas kesehatan bisa memberikan contoh yang baik ke masyarakat," kata Isnawa saat dihubungi di Jakarta, Rabu (8/4).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
Menurut Isnawa, dalam situasi saat ini petugas medis hendaknya bisa memberikan contoh kepada masyarakat dalam penanganan virus corona yang benar sesuai dengan prosedur tetap yang ada.
"Jadi mereka (tenaga medis) masih membuang sampahnya dengan salah, apalagi membuang limbah medis itu sangat berbahaya," ujar Isnawa yang juga Wakil Wali Kota Jakarta Selatan.
Isnawa juga meminta aparat berwajib segera menyelidiki kejadian tersebut untuk menciptakan rasa aman di masyarakat yang sedang menghadapi pandemi COVID-19.
Isnawa juga berterima kasih kepada masyarakat yang telah membantu memonitor wilayahnya serta melaporkan kejadian yang terjadi di lingkungannya seperti penemuan APD yang dibuang tersebut, termasuk melaporkan orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam penanganan (PDP).
Menurut Isnawa, saat ini peran aktif masyarakat dituntut untuk mengawasi lingkungannya masing-masing. Memastikan tidak ada yang bergerombol, tidak berkerumun dan tidak ada aktivitas-aktivitas yang mengundang orang untuk berkumpul dengan menerapkan jaga jarak sosial dan fisik (social atau physical distancing).
"Saya berterima kasih kalau masyarakat ada yang mengawasi lingkungannya," kata Isnawa.
Sebelumnya diberitakan, Polres Metro Jakarta Selatan tengah menyelidiki penemuan APD yang dibuang di selokan di Jalan Moch Khafi, Jagakarsa, pada Selasa (7/4) malam.
Penemuan APD berupa pakaian dekontaminasi atau hazmat lengkap dengan dua pasang sarung tangan berwarna biru itu viral di media sosial.
Baca juga:false
Bikin Heboh, Warga Jagakarsa Temukan APD dan Sarung Tangan di Selokan
Ombudsman: Pembiaran Terhadap Kelangkaan Masker dan APD Maladministrasi
Menteri Teten Dorong BRI Beri Kredit ke UMKM Konveksi Produksi APD
Puluhan Dokter Pakistan Ditangkap Karena Unjuk Rasa Kekurangan APD
Mendagri Sebut Daerah Kekurangan Alat Kesehatan Hadapi Corona
Agar Hemat, Tenaga Medis di Samarinda Pakai Jas Hujan
Kapolri Instruksikan Tindak Tegas Penimbunan & Penyalahgunaan Alat Kesehatan