Solaria pertanyakan pernyataan MUI Balikpapan soal DNA babi
Tuduhan adanya DNA babi pada Solaria dikabarkan dilakukan oleh pejabat yang ditolak saat ingin memasok ayam.
Restoran lokal Brand Solaria kini bisa bernapas lega setelah MUI Pusat menyatakan restoran tersebut bebas dari babi. Sebelumnya MUI Balik Papan menyebut restoran Solaria cabang Balikpapan ditemukan adanya DNA babi pada bumbu campur dan bumbu rendang dinyatakan positif adanya kandungan babi.
"Kini kami merasa lega atas keputusan MUI Pusat. Urusan MUI di Balikpapan kami sudah tidak hiraukan lagi," ujar Manager Operasional Solaria Dedi Nugrahadi saat ditemui di Hotel Gren Alia Cikini Jakarta Pusat, Jumat (27/11).
Uji yang dilakukan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan serta disaksikan oleh MUI, terdapat 8 sampel dan semua teruji tidak mengandung DNA babi.
Disinggung soal apakah adanya upaya-upaya persaingan bisnis yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, Kepala Humas Solaria Dedi Setiawan tidak banyak menanggapi. Dia hanya merasa heran kepada pihak MUI Balikpapan sempat menyatakan bumbu yang digunakan Solaria mengandung DNA babi.
"Kami heran saja kenapa hanya kami yang dinyatakan haram padahal bumbu yang kami gunakan itu beli, bukan bikin sendiri dan banyak rumah makan lain yang pakai bumbu itu," ujar Dedi Setiawan.
Sempat beredar isu tentang adanya seorang pejabat di Balikpapan yang ingin menjadi pemasok daging ayam ke restoran tersebut, namun pihak Solaria menolaknya. Sehingga tuduhan adanya DNA babi pada Solaria dikabarkan dilakukan oleh pejabat tersebut.
Menanggapi soal isu tersebut, Dedi Setiawan membantah dengan tegas bahwa sama sekali tidak pernah ada kasus seperti itu pada restorannya.
"Pejabat? wah.. kami saja baru dengar. Ngga ada pejabat sama sekali! kalau mau bawa-bawa ke politik jangan Solaria deh. masih banyak restoran besar yang lain" tandasnya lagi.