Staf DPRD Samarinda kaget, bosnya sebulan tak ngantor karena ditahan polisi
Ketua DPRD Samarinda Alphad Syarif, ditahan Bareskrim Polri sejak 20 September 2018, terkait dugaan kasus penipuan. Staf DPRD dibikin kaget lantaran, kasus dugaan penipuan itu, membuat Alphad berurusan dengan Mabes Polri.
Ketua DPRD Samarinda Alphad Syarif, ditahan Bareskrim Polri sejak 20 September 2018, terkait dugaan kasus penipuan. Staf DPRD dibikin kaget lantaran, kasus dugaan penipuan itu, membuat Alphad berurusan dengan Mabes Polri.
Kabar penahanan politisi partai Gerindra itu sudah beredar di kalangan wartawan, sepekan terakhir di bulan September 2018 lalu. Namun kabar itu, dibantah staf Alphad.
-
Kapan PDRI dibentuk di Sumatera Barat? Mengutip situs esi.kemdikbud.go.id, pemerintah darurat ini berhasil berdiri pada 22 Desember 1948 di Halaban, sebuah daerah di Lima Puluh Kota.
-
Dimana PDRI dibentuk di Sumatera Barat? Mengutip situs esi.kemdikbud.go.id, pemerintah darurat ini berhasil berdiri pada 22 Desember 1948 di Halaban, sebuah daerah di Lima Puluh Kota.
-
Apa yang dibahas dalam rapat pimpinan sementara DPRD Provinsi DKI Jakarta? "Pembahasan dan penetapan usulan nama Calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta dari masing-masing Partai Politik DPRD Provinsi DKI Jakarta," demikian informasi tersebut.
-
Apa tujuan utama PDRI di Sumatera Barat? Terbentuknya PDRI ini untuk koordinasi pemerintahan, melanjutkan perang gerilya, kemudian memupuk semangat perjuangan rakyat.
-
Kapan PDRI dibentuk? Walaupun secara resmi radiogram Presiden Soekarno belum diterima, tanggal 22 Desember 1948, sesuai dengan konsep yang telah disiapkan, dalam rapat tersebut diputuskan untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), dengan susunan sebagai berikut:
-
Apa jabatan Purwanto di DPRD DKI Jakarta? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
Merdeka.com, siang tadi, Kamis (11/10) menyambangi gedung DPRD Samarinda. Ruang kerja Alphad, ada di lantai 2. Pintunya terkunci. Pun meja stafnya yang menerima tamu, terlihat kosong.
Anggota DPRD tetap beraktivitas seperti biasa. Tidak ada yang berubah, meski sejumlah staf diantaranya, memang kaget Alphad benar-benar ditahan polisi, terkait kasus dugaan penipuan, yang membelitnya.
"Kabar (penahanan) itu kan, tahunya sudah malam tadi. Nah, ternyata benar-benar ditahan, setelah baca berita siang ini," kata salah seorang staf di DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, ditemui merdeka.com, Kamis (11/10).
Sebulan terakhir, ruang kerja Alphad, memang di luar dari biasanya. Tidak ada satupun staf Alphad, yang duduk di meja tamu, depan ruang kerjanya. "Sudah sebulan ini enggak ngantor. Biasanya, kalau ada (Alphad Syarif), pasti banyak tamu antre di luar pintu," ujar staf itu.
"Kalau memang ngantor, mobil dinasnya kan biasa diparkir di halaman parkir belakang. Nah, ini tidak ada. Ke mana? Ada apa? Ternyata itu (ditahan Bareskrim)," terangnya lagi.
Wakil Ketua DPRD Samarinda Siswadi, tidak ingin terburu-buru bicara pengganti Alphad, sebagai Ketua DPRD. Sebab, penahanan Alphad, tidak mengganggu kinerja DPRD, meski keputusan penting sekalipun. "Proses itu ada, dipelajari dulu. Semua ada aturannya," sebut Siswadi.
Baca juga:
Lewat sambungan telepon, Ketua DPRD Samarinda bantah lakukan penipuan
Polisi ciduk pria di Makassar sebar SMS hoaks minta bantuan gempa Palu
Ketua DPRD Samarinda jadi tersangka penipuan dan ditahan Bareskrim
Kronologi Rahmat yang ngaku Sespri Kapolri tipu korban Rp 1 miliar
William jual tiket 'bodong' penutupan Asian Games 2018, korban rugi Rp 53 juta
Demo lagi di PN Surabaya, korban PT Sipoa minta Teguh Kinarto dicekal