Staf Pribadi Dicecar Pertemuan Hendra, Arif & Sambo Setelah Sepekan Brigadir J Tewas
Berdasarkan isi dakwaan, Arif Rachman dan Hendra Kurniawan menghadap Ferdy Sambo setelah melihat salinan CCTV di Kompleks Polri, Duren Tiga soal suasana rumah dinas Sambo. Ada perbedaan soal penyebab kematian Brigadir J dan pengakuan Sambo.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) mencecar saksi Muhammad Rafli selaku staf pribadi (Spri) Ferdy Sambo soal pertemuan mantan kadiv Propam Polri itu dengan Hendra Kurniawan dan Arif Rachman Arifin, usai penembakan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Awalnya, jaksa meminta Rafli menyebutkan siapa saja yang datang ke kantor Ferdy Sambo di Gedung Divpropam Mabes Polri, pada 13 Juli 2022 lalu.
-
Apa sanksi yang diterima Ferdy Sambo? Ferdy Sambo diganjar sanksi Pemecetan Tidak Dengan Hormat IPTDH).
-
Siapa yang memimpin Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Siapa Fredy Pratama? "Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
-
Bagaimana proses Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Siapa Farida Nurhan? Inilah salah satu sudut rumah Farida Nurhan di kampung halamannya, yaitu di Kota Lumajang. Rumah ini tampak sangat jauh dari citra tajir melintir dan popularitasnya sebagai seorang food vlogger yang dikenal.
-
Apa yang dilakukan Fredy Pratama? Nur Utami berubah sejak menikah dengan pria berinisial S, yang dikenal sebagai kaki tangan gembong narkoba Fredy Pratama.
"Pak Hendra Kurniawan dan Pak Arif Rachman," ujar Rafli dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (8/12).
"Jam-nya ingat?" tanya jaksa.
"Jam kira-kira malam," sebut Rafli.
Menurut Rafli, Hendra dan Arif datang secara bersama-sama dan langsung masuk ke ruangan Sambo. Pertemuan itu berlangsung singkat. Tetapi, dia mengetahui apa yang dibahas dalam pertemuan itu.
"Berapa lama di ruangan pak Kadiv propam?" tanya jaksa.
"Tidak lama," sebut Rafli.
"Sekitar 5 menit, 10 menit 15 menit, setengah jam?" cecar jaksa.
"Setengah jam tidak ada," kata Rafli.
Usai pertemuan itu rampung, Hendra Kurniawan dan Arif Rachman kembali keluar bersamaan. Hanya saja, saat itu Arif Rachman tak langsung pulang, karena mampir ke ruang pantry.
Di sana, lanjut Rafli, sudah ada Chuck Putranto dan Baiquni Wibowo. Tetapi, ia tak tahu apa yang dibicarakan karena posisinya berjaga di meja Spri. Berjarak dengan dengan pantry.
Senada dengan Rafli, Novianto Rifai selaku Spri Kadiv Propam juga membenarkan pertemuan Ferdy Sambo dengan Hendra Kurniawan dan Arif Rachman Arifin yang berlangsung kira-kira sekitar pukul 20.00 Wib malam.
"Sekitar 10 sampai 20 menit saja tidak lama, Pak Hendra keluar, Pak Arif ke party dulu," kata Novianto saat ditanya jaksa ketika sidang.
"Pas keluar tau ke mana?" tanya JPU.
"Pas keluar dari ruang Spri itu tidak tahu ke mana karena saya masih disitu," ujarnya.
"Arif keluar?" tanya kembali JPU.
"Sekitar 10 menit," terang Novianto.
Novianto melanjutkan, setelah pertemuan tersebut, Ferdy Sambo baru keluar ruangan kira-kira pukul 23.00 Wib dan diantar Chuck Putranto ke mobil.
"Pak Kadiv Propam saat itu pulang jam berapa?" tanya JPU.
"Itu karena ada surat yang ditandatangani, selesai saya koreksi. Pak FS pulang sekitar jam 11 malam," jelasnya.
"Pak Hendra?" tanya JPU.
"Sekitar jam 8 lebih 15 menit (malam)," ucap Novianto.
"Chuck?" cecar JPU.
"Jam Set 12. (23.30 Wib). Masing- masing, dan kebiasaan Pak Chuck itu biasanya mengantarkan Pak FS sampai mobil. Baru nanti siap-siap pulang," jelas Novianto.
Berdasarkan isi dakwaan, Arif Rachman dan Hendra Kurniawan menghadap Ferdy Sambo setelah melihat salinan CCTV di Kompleks Polri, Duren Tiga.
Sebelumnya, Arif Rachman Arifin kaget karena ada perbedaan antara isi rekaman CCTV cerita Ferdy Sambo soal penyebab kematian Brigadir J. Sehingga, ia langsung menelepon Hendra Kurniawan sebagai atasannya.
Mendengar cerita itu, Hendra lalu meminta Arif untuk bertemu Sambo bersama dirinya.
Di ruangan setelah mendengar cerita Arif Rachman, Ferdy Sambo begitu marah. Sampai berucap kalau rekaman itu bocor maka yang harus bertanggung jawab adalah keempat anak buahnya tersebut. Bahkan Ferdy Sambo meminta Arif Rachman untuk memusnahkan rekaman tersebut.
Ferdy Sambo lantas meminta Hendra Kurniawan untuk memastikan agar semuanya beres. Saat mengucapkan permintaan ini, Ferdy Sambo melihat ke Arif Rachman yang menundukan kepalanya.
"Kenapa kamu tidak berani menatap mata saya, kamu kan sudah tahu apa yang terjadi dengan mbakmu (Putri)," ucap Ferdy Sambo ke Arif Rachman sambil mengeluarkan air mata.
"Sudah Rif, kita percaya saja," timpal Hendra Kurniawan.
Saat Hendra Kurniawan dan Arif hendak keluar ruangan, Sambo kembali berpesan kepada bawahannya tersebut.
"Pastikan semuanya bersih," tegas Ferdy Sambo.
(mdk/lia)