Dicecar Kritik untuk Wapres Ma'ruf Amin, Cak Imin Tak Berani: Pertanyaan yang Bahaya
etapi ia menyatakan bersama Anies Baswedan bertekad untuk membawa perubahan.
Ketua umum PKB ini tidak ingin secara spesifik mengomentari sosok Wapres.
Dicecar Kritik untuk Wapres Ma'ruf Amin, Cak Imin Tak Berani: Pertanyaan yang Bahaya
Calon Wakil Presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar diminta untuk mengkritik Wapres Ma'ruf Amin oleh salah satu penanya dalam acara Slepet Imin di Depok, Jawa Barat, Selasa (19/12).
Politikus yang akrab disapa Cak Imin ini menilai pertanyaannya berbahaya.
"Gus kan sekarang Cak Imin menginginkan perubahan, oposisi dan mau jadi Cawapres. Apa kritik Gus Imin untuk wapres saat ini, dan kira-kira inovasi atau perubahan yang akan dibawa pemerintahan saat ini?" kata si penanya kepada Cak Imin.
"Ini pertanyaan yang bahaya ini. Mengoreksi menilai," jawab Cak Imin.
Ketua umum PKB ini tidak ingin secara spesifik mengomentari sosok Wapres Ma'ruf Amin. Tetapi ia menyatakan bersama Anies Baswedan bertekad untuk membawa perubahan.
Pengalaman Cak Imin menjadi pendukung pemerintah, tidak ada hal yang bisa dikerjakan secara maksimal bila bukan menjadi pengambilan keputusan tertinggi yaitu presiden dan wakil presiden. Ia bicara hal ini dari pengalamannya menjadi menteri di era Susilo Bambang Yudhoyono.
"Karena ketika saya bersama koalisi pemerintah bersama pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin bersama 10 tahun dalam legislatif maupun eksekutif kesimpulannya sama tidak akan ada yang mampu kita lakukan secara maksimal," katanya.
"Saya menjadi menteri tenaga kerja selama lima tahun banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menolong dan membantu tenaga kerja kita supaya mendapatkan hak normatifnya sekaligus ruang kerja yang betul-betul sesuai dengan apa yang menjadi harapan tumbuh kembangnya produktivitas tenaga kerja kita," lanjut Cak Imin.
Maka, Cak Imin yakin dengan memegang jabatan sebagai orang nomor dua di Indonesia bakal bisa membawa perubahan.
"Semua sudah kita usahakan dan nampaknya hanya ada satu jalan supaya semua terwujud kita harus pegang kekuasaan tertinggi baru kita bisa mengubah apa yang sudah terjadi dan terlaksana hari ini. Perubahan dari koalisi yang ada itu adalah bagian dari penyempurnakan sekaligus mengoreksi dan diganti dengan yang baru," kata wakil ketua DPR RI ini.
Tak puas, si penanya menilai jawaban Cak Imin terlalu politis. Cak Imin pun menanggapi santai kritikan terhadap.
"Terlalu politis jawabannya," kata si penanya.
"Bahaya," jawab Cak Imin sambil tertawa.
merdeka.com