Standar APD Tenaga Medis Covid-19 Menurut Kemenkes
Dia mengatakan, prinsip yang harus dipenuhi dalam penggunaan APD adalah memberikan perlindungan terhadap bahaya yang spesifik. Seperti percikan kontak langsung maupun tidak langsung.
Ditjen Yankes Ketua Aliansi Telemedis Indonesia, Bambang Wibowo, mengimbau masyarakat dan fasilitas kesehatan untuk memperhatikan kualifikasi dan spesifikasi bahan APD. Dia mengatakan, prinsip yang harus dipenuhi dalam penggunaan APD adalah memberikan perlindungan terhadap bahaya yang spesifik. Seperti percikan kontak langsung maupun tidak langsung.
"APD hendaknya seringan mungkin, nyaman digunakan dan dapat dipakai secara fleksibel, tidak menimbulkan bahaya tambahan, tidak mudah rusak, memenuhi ketentuan standar yang ada, pemeliharaan mudah dan tidak membatasi gerak petugas kesehatan," kata Bambang di kantor BNPB, Jakarta, Kamis (9/4).
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana kasus-kasus viral ini diusut polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
Bambang menuturkan, beberapa jenis APD yang ada adalah masker N95, masker bedah dan masker kain, pelindung wajah, pelindung mata, gaun, celemek atau apron, sarung tangan, pelindung kepala dan sepatu pelindung.
"Kemenkes telah menerbitkan buku petunjuk teknis di sini sudah lengkap terkait dengan standar seperti apa yang diperlukan oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat dan pasien, dan jenis-jenis apa yang digunakan," ujar Bambang.
Menurutnya, penggunaan APD yang tepat akan mampu mencegah transmisi SARS Cov-2 penyebab COVID-19. Sementara pembuatan APD mandiri diharapkan dapat membantu tetap terjaganya ketersediaan APD selama masa pandemi.
"Penggunaan APD yang tepat guna akan mampu bertindak sebagai penghalang, antara bahan infeksius sebagai virus dan bakteri, pada kulit mulut hidung atau selaput lendir mata bagi tenaga kesehatan maupun pasien," kata Bambang.
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan APD sebagai penghalang memiliki potensi untuk memblokir penularan kontaminan seperti darah, cairan tubuh atau sekresi pernapasan.
Bambang mengingatkan, penggunaan APD yang tepat guna juga harus disertai praktik pengendalian infeksi lainnya oleh tenaga kesehatan maupun dokter dan perawat. Seperti cuci tangan, etika batuk dan bersin.
"Serta, penting sekali lagi pemindahan atau pembuangan apd yang telah terkontaminasi atau telah digunakan untuk mencegah terpaparnya pemakai atau orang lain terhadap bahan infeksius," kata Bambang.
Selain itu, kata dia, masker N95, masker kain dan masker bedah memiliki penggunaan yang berbeda. Untuk masker kain, tidak dianjurkan untuk petugas kesehatan. Tetapi, masker kain bisa digunakan masyarakat daripada tidak sama sekali.
Sementara, masker bedah, menurut Bambang, sangat efektif untuk memblokir percikan atau droplet dan tetesan dalam partikel besar. Sedangkan masker N95 mampu menyaring hampir 95 persen partikel yang lebih kecil dari 0,3 mikron, dan dapat menurunkan paparan terhadap kontaminasi melalui airbone.
"WHO merekomendasikan tenaga kesehatan menggunakan masker bedah, tetapi pada kasus-kasus tertentu, pada tindakan-tindakan tertentu, menganjurkan untuk menggunakan masker N95," kata Bambang.
"Terkait dengan gaun, WHO dan CDC sampai saat ini tidak mempersyaratkan cover all, tapi apabila fasilitas kesehatan menyediakan sebagai alternatif itu bisa digunakan, dan dalam situasi wabah COVID-19 di Indonesia dengan laju peningkatan kasus positif yang cepat maka penggunaan cover all dapat memperluas area perlindungan diri bagi petugas," tandasnya.
Bambang pun kembali mengingatkan agar masyarakat selalu melakukan cuci tangan, menggunakan alat pelindung diri yang tepat guna, jaga jarak, dan melakukan aktivitas di rumah dengan produktif.
Baca juga:
Polri Temukan 18 Kasus Penimbunan APD serta Hand Sanitizer
5 Rumah Sakit Ini Dapat Bantuan APD dari MPD
Pemprov Riau Siapkan Rp300 Juta Untuk Tenaga Medis Meninggal Akibat Virus Corona
Tangani Covid-19, Sejumlah Rumah Sakit Dapat Bantuan APD dari Polres Majalengka
Cegah Corona, Napi di Rutan dan Lapas Ikut Produksi APD Hingga Cairan Antiseptik
Kemenperin: 36 Industri Dalam Negeri Mampu Produksi 18 Juta APD per Bulan