Strategi Pemkot Surabaya agar Masuk Zona Kuning Covid-19 dalam Sebulan
Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Surabaya ini membeberkan beberapa strateginya, di antaranya yakni mulai dari peningkatan 3T (Tracing, Testing dan Treatment), kemudian menekan angka pasien yang terpapar termasuk yang meninggal dunia akibat COVID-19.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memiliki strategi mewujudkan Kota Pahlawan, Jawa Timur, masuk zona kuning COVID-19 dalam waktu satu bulan.
"Kesejahteraan umat adalah tujuan utama kami maupun Forkopimda," kata Wali Kota Eri usai Upacara HUT Ke-76 RI di Balai Kota Surabaya dilansir Antara, Selasa (17/8).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Surabaya ini membeberkan beberapa strateginya, di antaranya yakni mulai dari peningkatan 3T (Tracing, Testing dan Treatment), kemudian menekan angka pasien yang terpapar termasuk yang meninggal dunia akibat COVID-19.
"Insya Allah hari ini dari 3 ribu yang melakukan isolasi, kemarin yang baru ada 50 orang yang masuk isolasi terpadu. Itulah kekuatan gotong-royong kita yang membuat Surabaya segera menjadi zona oranye dan berjalan ke kuning dan zona hijau," ujarnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga menjelaskan, ketika kondisi Surabaya sudah semakin baik, maka perekonomian pun akan bergerak demi kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, Eri sebelumnya juga menjelaskan upaya Pemkot Surabaya menggelar vaksinasi COVID-19 secara massal di sejumlah lokasi dalam rangka menuju kekebalan kelompok.
Perjalanan vaksinasi di Kota Pahlawan, lanjut dia, mulai dari vaksinasi khusus tenaga kesehatan (nakes), lanjut usia (lansia), lalu menyasar di berbagai kalangan, pelaksanaan vaksinasi massal di Gelora 10 November hingga serbuan vaksinasi yang dihelat di puluhan lokasi secara serentak.
"Yang terbaru, kemarin (16/8) pemkot bersama dengan Polrestabes Surabaya meluncurkan Mobil Respons Cepat Vaksinasi Keliling Polrestabes Surabaya," ujarnya.
Eri mengatakan saat ini Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) telah menjadi satu bagian dalam upaya percepatan vaksinasi COVID-19. Alhasil, dari gotong-royong itu, dalam sehari Surabaya pernah mencapai 50 ribu orang yang mendapatkan vaksin.
"Itu bisa dilakukan karena kami tidak sendirian. Ini merupakan hasil kerja keras dan kehebatan warga. Bukan hanya pemerintah atau wali kotanya saja," katanya.
Tak hanya itu, percepatan vaksinasi ini terus digencarkan berkat dukungan masyarakat Kota Surabaya melalui Program Surabaya Memanggil.
Bahkan, dari program yang diinisiasinya itu, Wali Kota Eri takjub melihat respons yang dinilainya luar biasa. Menurutnya, ada sekitar dua ribu relawan yang bergabung. Selain itu warga dan seluruh stakeholder pun juga ikut membantu dalam bentuk bantuan yang tak henti mengalir sampai saat ini.
"Beberapa waktu lalu, ada pengusaha yang memberikan dana senilai Rp2 miliar," katanya.
Baca juga:
Update Kasus Covid-19 di Indonesia 17 Agustus 2021
Indonesia Terima Bantuan 150 Ventilator dari New York Amerika Serikat
93 Persen Pasien Covid-19 di Garut Sembuh, Sisanya Masih Isolasi dan Perawatan
Positivity Rate Tinggi, Tangsel Tetap di Level 4 Perpanjangan PPKM
Anies: Positivity Rate Covid-19 di DKI Turun Mendekati Ambang Batas Aman