Sudah 11 Tahun Alat Pendeteksi Tsunami di Perairan Selat Sunda Hilang
Tiar menuturkan, sampai sekarang Buoy tersebut belum dipasang. Dirinya mengatakan, memang pihaknya tak memiliki alat tersebut.
Ketua Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Tiar Prasetya mengatakan, alat pendeteksi tsunami (Buoy) untuk Perairan Selat Sunda sudah lama hilang. Adapun itu milik Badan Pengembangan dan Penerapan Teknologi (BPPT).
"11 tahun yang lalu sejak 2007, enggak tahu kemana. Buoy itu dari BPPT," katanya di kantornya, Jakarta, Minggu (23/12).
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan EWS Tsunami? “Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,” kata Agus.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Apa yang membuat Bantul kekurangan EWS Tsunami? “Karena EWS itu diadakan sudah setahun lalu. Seiring perkembangan zaman ada pertumbuhan komunitas penduduk di pinggir pantai sehingga setelah kita analisis kebutuhan EWS masih kurang,” kata Agus dikutip dari ANTARA pada Kamis (2/11).
Dia menuturkan, sampai sekarang Buoy tersebut belum dipasang. Dirinya mengatakan, memang pihaknya tak memiliki alat tersebut.
"Kita enggak punya mantau tsunami. Kalau mantau vulkanik itu ada di anak Krakatau dan itu PVMBG," jelasnya.
Meski Buoy banyak yang rusak dan tak dipasang di perairan Indonesia, BMKG selalu berusaha menyampaikan peringatan dini tsunami dilakukan secepat mungkin.
"Ada atau tidak ada Buoy, kalau ada gempa dan kita yakin potensi tsunami kurang dari 5 menit kita berikan warning ke masyarakat," tukas Tiar.
Sebelumnya, pasca tsunami di Palu, Presiden Jokowi memerintahkan kepada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) agar memperbaiki alat pendeteksi gelombang pasang dan tsunami (Buoy).
"Saya perintahkan agar alat ini diperbaiki kemudian diawasi dan dijaga karena itu alat yang sangat penting dalam mendeteksi kejadian yang akan sangat terjadi," kata Jokowi.
Dia juga meminta kepada semua pihak agar menjaga alat tersebut. Sebab pengamanan alat-alat tersebut berguna untuk mendeteksi gelombang tsunami.
"Kita juga memerlukan kesadaran bersama masyarakat, kita semua agar alat-alat seperti itu tidak dirusak atau tidak diambil karena alat ini sangat berguna sekali," ungkap Jokowi.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
BNPB Sebut Perjalanan Tsunami Sampai Hantam Pantai di Banten Ada 24 menit
Ancaman Bencana Meningkat, Anggaran BNPB Terus Menurun
Warga Sumur Mengaku Bantuan Belum Merata Usai Hancur Diterjang Tsunami
Finalis Abang None Jakarta Timur Tya Dwi Ardianti Jadi Korban Tsunami Anyer
Fadli Zon Berbelasungkawa Atas Tewasnya Istri Ifan Seventeen Korban Tsunami Banten
Tsunami Banten, BNPB Tetapkan Masa Tanggap Darurat di Pandeglang 14 Hari