'Suka Dengar Pasien BPJS Dijudesin, Tapi Enggak Pernah Digituin Sih'
Tidak semua pelayanan terhadap pasien BPJS dibedakan. Kabar bahwa tenaga medis kerap tak ramah pada pasien BPJS pun dibantah.
Kebijakan pemerintah yang ingin menaikkan iuran BPJS Kesehatan ditanggapi beragam masyarakat. Ada yang setuju dan menolak. Mereka yang setuju, berharap pelayanan untuk pasien BPJS ditingkatkan.
Hanwa, pasien BPJS di Rumah Sakit Hermina Ciputat misalnya. Dia tak melihat adanya perbedaan pelayanan antara pasien umum dan BPJS. Begitu juga pada dokter dan staf rumah sakit.
-
Apa itu Program Pesiar BPJS Kesehatan? BPJS Kesehatan resmi meluncurkan program Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi (PESIAR). Program tersebut dihadirkan untuk mengakselerasi proses rekrutmen peserta dan meningkatkan keterlibatan aktif dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan meningkatkan layanan kesehatan bagi pesertanya? Salah satu upaya yang dilakukan melalui pertemuan antara Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti bersama Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan mempermudah akses bagi peserta JKN? Inovasi berbasis digital dihadirkan BPJS Kesehatan Ia menjelaskan, sejumlah inovasi berbasis digital yang dihadirkan BPJS Kesehatan demi memberikan kemudahan akses bagi peserta JKN antara lain meliputi BPJS Kesehatan Care Center 165, Aplikasi Mobile JKN, Chat Assistant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA), dan Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA).
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat? Untuk itu, mereka melakukan transformasi digital dengan menghadirkan berbagai layanan inovatif yang mengandalkan teknologi dan digitalisasi.
"Pas kemarin itu saya lihat sudah jam istirahat makan siang, saya kira saya harus nungguin, biasa satu jam kan makan siang. Eh ternyata dokternya enggak istirahat, kalaupun makan mungkin sebentar ya 5 sampai 10 menit. Saya salut, tulus pelayanannya. Enggak tahu ya kalau yang lain gimana, tapi saya sih ngalaminnya bagus di sini," kata Hanwa saat sedang berobat di rumah sakit itu, Jumat (30/8).
Dia kerap mendengar kabar bahwa pelayanan BPJS dibedakan. Staf rumah sakit juga disebut tak ramah. Namun, hal itu tak dirasakan oleh Hanwa selama menjadi pasien BPJS di rumah sakit ini.
©2019 Merdeka.com/ahdania kirana
Hanya dia mengeluhkan antrean panjang yang kerap dialami pasien BPJS. Berbeda dengan pasien umum. Hanya, dia memaklumi hal tersebut.
Baru Pukul 09.00 WIB, sudah terdapat 68 antrean. Pukul 11.00 WIB, antrean pasien BPJS sudah mencapai 154 orang.
"Antreannya memang panjang, nanti abis ngantre di sini, ngantre lagi pas mau masuk ruangan dokter. Tapi karena saya daftar online, jadi di dokter sudah nomor 1 antreannya. Wajar sih, memang banyak kan yang mau berobat, jadi saya antisipasi saja kalau dokter jam 12, saya datang dari jam 10," tuturnya.
Hal yang sama juga dirasakan pasien BPJS lainnya. Seorang wanita yang enggan menyebutkan namanya, merasa pelayanan dokter dan staf di rumah sakit ramah.
Dia mengaku juga sering mendengar kabar ada pelayanan yang tidak baik kepada pasien BPJS. Tapi, ia tidak merasakan itu.
"Suka dengar ada pasien BPJS dijudesin, enggak dilayanin dengan baik, tapi alhamdulillah selama ini enggak pernah digituin sih di sini, baik-baik pelayanannya," lanjutnya.
Reporter Magang: Ahdania Kirana
Baca juga:
BPJS Kesehatan: Ada Perusahaan Modifikasi Laporan Gaji untuk Hindari Bayar Iuran
BPJS Kesehatan Sebut Tak Ada Penambahan Manfaat Meski Iuran Naik Dua Kali Lipat
Iuran Naik Dua Kali Lipat, BPJS Kesehatan Harus Siap Bersaing dengan Asuransi Swasta
Pasien BPJS: Iuran Naik Tapi Kalau Mau Periksa Dibesok-besokin
Jurus Atasi Defisit BPJS Kesehatan Tanpa Pemerintah Perlu Naikkan Iuran