Sultan HB X Andalkan PPKM Mikro Hadapi Varian Baru Virus Corona
"Dalam arti kalau dengan PPKM ini publik kita sekat di RT/RW ternyata turunnya juga besar, se-Jawa-Bali turunnya juga besar," kata dia.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X berharap pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro efektif menghadapi varian baru SARS-CoV-2 dari Inggris B 117.
"Saya tidak tahu persisnya (varian baru corona, red.) seperti apa, terus pola penularannya seperti apa. Semoga tidak mudah menular biar pun ada," kata dia di Kompleks Kepatihan di Yogyakarta dilansir Antara, Rabu (3/3).
-
Siapa yang menemui Sri Sultan HB X di Yogyakarta? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap isi pertemuannya dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Klien Yogyakarta, pada Minggu (28/1).
-
Mengapa Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah ke Yogyakarta? Setelah itu, nama Yogyakarya sebagai ibu kota kerajaannya menjadi lebih populer.
-
Kapan Sri Sultan Hamengkubuwono II memerintah? Ia memerintah pada kurun waktu tahun 1792-1828.
-
Apa yang dirancang Sri Sultan Hamengku Buwono I di Keraton Yogyakarta? Arsitektur dari Keraton Yogyakarta juga sepenuhnya dirancang oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Bahkan, semua hiasan dan juga tumbuh-tumbuhan yang ditanam di kompleks keraton dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki nilai filosofis dan spiritual yang tinggi.
-
Bagaimana Sultan HB X menanggapi pernyataan Ade Armando tentang dinasti politik di Yogyakarta? Sultan HB X juga menyampaikan dalam pertemuannya dengan Raja Juli tak membahas tentang permasalahan Ade Armando. politikus PSI yang viral karena mempersoalkan dinasti politik di pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). "Gak membicarakan itu (soal Ade Armando). Saya enggak tahu kalau itu Sekjen (PSI). Baru ketemu juga," tutup Sultan HB X.
-
Dari mana Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah ke Yogyakarta? Tepat hari ini, 7 Oktober pada 1756 Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah dari Kebanaran menuju Yogyakarta.
Meski demikian, Sultan optimistis dengan memberlakukan PPKM mikro efektif menurunkan kasus COVID-19 di DIY.
"Dalam arti kalau dengan PPKM ini publik kita sekat di RT/RW ternyata turunnya juga besar, se-Jawa-Bali turunnya juga besar," kata dia.
Oleh sebab itu, ia berharap hingga dua pekan ke depan PPKM mikro di DIY dapat dilanjutkan hingga tuntas sehingga tidak kembali terjadi lonjakan kasus COVID-19 di wilayahnya.
"Jangan sampai nanti punya ruang untuk timbul lagi," kata Raja Keraton Yogyakarta ini.
Ditemukan varian baru corona penyebab COVID-19, B 117 asal Inggris di Indonesia pada pemeriksaan dua sampel virus, tepat setahun peringatan COVID-19 pada Senin (1/3) malam.
Inggris mengumumkan penemuan strain baru SARS-CoV-2 hasil mutasi dengan nama B 117 pada akhir 2020. Varian B 117 lebih mudah menular dibandingkan dengan varian lainnya.
Baca juga:
Satgas: Data Covid-19 dari 514 Kabupaten/Kota Susah Disinkronkan
Varian Baru Covid-19 Terdeteksi, Ganjar Usul Pintu Masuk RI Diperketat
Kasus Kematian Covid-19 di Indonesia Bertambah 203, Jabar Tertinggi dengan 49
Jabar Sumbang 1.894 Kasus Positif Covid-19, DKI Jakarta 1.437
Gajar Keluhkan Kekeliruan Data Covid-19 dari Pemerintah Pusat