Sultan HB X Ingin Manuskrip Naskah Milik Keraton di Inggris Dikembalikan
Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan banyak naskah manuskrip milik Keraton Ngayogyahadiningrat yang berada di Inggris. Naskah-naskah milik Keraton ini berpindah tangan usai dijarah Inggris ketika menduduki Keraton Yogyakarta pada 1812.
Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan banyak naskah manuskrip milik Keraton Ngayogyahadiningrat yang berada di Inggris. Naskah-naskah milik Keraton ini berpindah tangan usai dijarah Inggris ketika menduduki Keraton Yogyakarta pada 1812.
"Naskah pada masa HB II menurut sejarawan Profesor Joko Suryo ketika itu lebih dari 7.000 naskah yang dibawa ke Inggris," ujar Sultan HB X saat membuka simposium dalam rangka peringatan 30 tahun dirinya bertakhta, di Hotel Royal Ambarukmo, Selasa (5/3).
-
Siapa yang menemui Sri Sultan HB X di Yogyakarta? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap isi pertemuannya dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Klien Yogyakarta, pada Minggu (28/1).
-
Apa yang dirancang Sri Sultan Hamengku Buwono I di Keraton Yogyakarta? Arsitektur dari Keraton Yogyakarta juga sepenuhnya dirancang oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Bahkan, semua hiasan dan juga tumbuh-tumbuhan yang ditanam di kompleks keraton dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki nilai filosofis dan spiritual yang tinggi.
-
Kapan Sri Sultan Hamengkubuwono II memerintah? Ia memerintah pada kurun waktu tahun 1792-1828.
-
Mengapa Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah ke Yogyakarta? Setelah itu, nama Yogyakarya sebagai ibu kota kerajaannya menjadi lebih populer.
-
Dari mana Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah ke Yogyakarta? Tepat hari ini, 7 Oktober pada 1756 Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah dari Kebanaran menuju Yogyakarta.
-
Bagaimana Sultan HB X menanggapi pernyataan Ade Armando tentang dinasti politik di Yogyakarta? Sultan HB X juga menyampaikan dalam pertemuannya dengan Raja Juli tak membahas tentang permasalahan Ade Armando. politikus PSI yang viral karena mempersoalkan dinasti politik di pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). "Gak membicarakan itu (soal Ade Armando). Saya enggak tahu kalau itu Sekjen (PSI). Baru ketemu juga," tutup Sultan HB X.
Upaya mengembalikan naskah manuskrip milik Keraton itu sudah dilakukan sejak masa kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri. Saat itu ada perjanjian kebudayaan antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Inggris
Saat itu Sultan HB X menceritakan dirinya memasukkan poin pengembalian naskah milik Keraton. Poin itu kemudian ditindaklanjuti oleh Kraton.
"Saya ngisinya (poin perjanjian) bisa tidak saya mendapatkan sesuatu terhadap naskah Keraton Yogyakarta entah itu dikembalikan entah baik itu fotocopy, digital atau apapun yang penting kami tahu naskah Keraton Yogyakarta yang ada di British itu kami dapat," urai Sultan HB X.
Pascaperjanjian antara Indonesia dengan Inggris, Sultan HB X pun menyurati British Library. Negosiasi pun sempat beberapa kali dilakukan termasuk dengan datang ke British Library dan melihat naskah manuskrip milik Keraton.
Dari proses negosiasi yang panjang akhirnya 75 naskah manuskrip pun dikembalikan oleh British Library ke Keraton. Hanya saja naskah yang dikembalikan bukanlah naskah asli melainkan versi digital.
Baca juga:
Ketum Minta DPD Golkar Sumut Perjuangkan Istana Sisingamangaraja Jadi Situs Nasional
Gereja Immanuel Malang, Bekas Gudang Beras yang Menjadi Simbol Keharmonisan
4 Misteri Candi Borobudur yang Masih Belum Terpecahkan
Arca Aksobhya di Malang Diperkirakan Sebagai Pentasbihan Kertanegara
Ekspedisi Nusantara Kapal Pinisi Nusa Bakti
Gereja Kayutangan Kota Malang Ditetapkan Sebagai Benda Cagar Budaya