Sumpah Pemuda, Istana buat acara seni budaya yang terbuka untuk umum
Sumpah Pemuda, Istana buat acara seni budaya yang terbuka untuk umum. Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Darmansjah Djumala mengatakan, acara yang akan dimulai pukul 19.00 WIB ini untuk merayakan peringatan Hari Sumpah Pemuda dengan menampilkan pertunjukan seni budaya dari berbagai suku dan etnis di Indonesia.
Memperingati 88 tahun Sumpah Pemuda, Istana menggelar atraksi seni dan budaya dengan tema 'Nusantara Berdendang' di halaman Istana Merdeka, Jumat (28/10). Acara ini akan dikemas secara kreatif dalam mencerminkan keragaman budaya, wilayah, dan tradisi yang terangkum dalam semangat Bhineka Tunggal Ika.
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Darmansjah Djumala mengatakan, acara yang akan dimulai pukul 19.00 WIB ini untuk merayakan peringatan Hari Sumpah Pemuda dengan menampilkan pertunjukan seni budaya dari berbagai suku dan etnis di Indonesia.
"Dengan tampilan seni budaya yang beragam tersebut, diharapkan kita menyadari bahwa ketika merayakan Sumpah Pemuda, kita juga merayakan dan menghargai keberagaman, sebuah jati diri bangsa Indonesia," kata Darmansjah di Jakarta, Kamis (27/10).
Dijelaskan Darmansjah, perhelatan 'Nusantara Berdendang' terdiri dari dua bagian utama yaitu Napak Tilas Sumpah Pemuda dan Pentas Kebudayaan. Dalam acara Napak Tilas, akan diisi dengan Konser Indonesia Raya yang dilakukan oleh 88 orang anggota orkestra dan paduan suara.
"Dalam acara ini akan dibacakan naskah Sumpah Pemuda oleh peraih medali emas cabang Bulutangkis saat Olimpiade Rio 2016, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir. Presiden Joko Widodo juga direncanakan akan menyampaikan pernyataan tentang komitmen berbangsa yang berbudaya (Pernyataan Budaya)," terangnya.
Sementara untuk pertunjukan sejumlah tarian dan kesenian, lanjut dia, akan dibagi di tiga panggung yaitu Panggung Kebangsaan, Panggung Bahasa, dan Panggung Tanah Air. Dalam acara pentas kesenian, akan ditampilkan berbagai pertunjukan yang mewakili wilayah budaya Sumatera, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Papua, wilayah perbatasan dan Masyarakat Bahari.
"Penyambutan tamu dan undangan akan dimulai dengan iring-iringan tanjidor, Ondel-Ondel, dan Karnaval Lurik Payung," ujarnya.
Dikatakan Darmansjah, pergelaran ini terbuka bagi masyarakat yang ingin menyaksikannya dan tidak dipungut biaya. Hal ini sesuai dengan komitmen Istana yang ingin dekat dengan rakyat.
"Istana akan terus berusaha untuk semakin mendekatkan kehidupan Istana kepada rakyat," kata dia.
Adapun pertunjukan budaya dalam pagelaran tersebut antara lain:
1. Tanjidor, ondel-ondel dan tari topeng betawi dari DKI Jakarta
2. Gandrung dan Kuntulan dari Banyuwangi
3. Wayang Ajen dalang Ki Wawan
4. Tari Piring dan musik Calempong dari ISI padang panjang
5. Tari Tu'a Reto Lou dan Musik Sasando dari NTT
6. Tari Hudog dari Kalimantan Timur
7. Tari Pa'jaga Makkunrae - Sulawesi Selatan
8. Tari Topeng Ireng dari Boyolali
9. Tari Mambri - Papua
10. Kolaburasi Tari kecak Bali dan Ratoe Aceh.