Surabaya Jadi Kota Dengan Kematian & Penularan Covid-19 Tertinggi di Jawa Timur
Sedangkan untuk laju penularan per 100.000 penduduk, Kota Surabaya masih menjadi yang tertinggi mencapai mencapai 251.20 kasus. Kemudian diikuti Kabupaten Sidoarjo dengan 113.98 kasus dan Kota Mojokerto 100.76 kasus.
Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dr. Dewi Nur Aisyah menyebutkan, Surabaya masih menjadi kota dengan kasus positif, laju penyebaran, dan kematian yang tertinggi di Provinsi Jawa Timur.
"Kemudian untuk di Jawa Timur data per 12 Juli, itu bila dilihat dari kabupaten/kota, angka tertinggi ada di Kota Surabaya dengan 7.538 kasus, kedua Kota Sidoarjo 2.280 kasus dan Kabupaten Gresik 1.154 kasus," katanya saat dialog di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (15/7).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Sedangkan untuk laju penularan per 100.000 penduduk, Kota Surabaya masih menjadi yang tertinggi mencapai mencapai 251.20 kasus. Kemudian diikuti Kabupaten Sidoarjo dengan 113.98 kasus dan Kota Mojokerto 100.76 kasus.
"Jadi laju insidensi ini adalah sebagai tanda dari potensi penyebaran yang terjadi berdasarkan data per 100.000 penduduk," terangnya.
Tidak hanya itu, Dewi memaparkan, data wilayah dengan angka kematian tertinggi di Provinsi Jawa Timur juga masih ditempati oleh Kota Surabaya dengan angka 22.06 kasus per 100.000 penduduk. Sedangkan untuk urutan kedua ditempati Kabupaten Sidoarjo 6.59 kasus dan Kabupaten Gresik 6.19.
"Jadi Kota Surabaya ini harus sudah dijagain benar-benar, ini lah angka yang menunjukan angka tinggi, angka penularan tinggi, dan angka kematian yang tinggi," jelasnya.
Sedangkan untuk potensi penyebaran, kata Dewi, sampai saat ini Provinsi Jawa Timur telah tercatat terdapat 141 klaster dari total 2004 total kasus yang ada.
"Dari klaster itu yang paling banyak terjadi dari lokal transmisi ada 34 klaster yang artinya, ada di sebuah kelompok masyarakat di wilayah yang sama ada riwayat bepergian yang jadi tertular," ungkapnya.
Sedangkan untuk data klaster lainnya, terdapat 31 klaster untuk pasar, 26 klaster di rumah sakit dan 20 klaster untuk tempat kerja. Kemudian, klaster terendah ada di 2 klaster untuk seminar dan tempat ibadah serta 1 klaster untuk mal dan pesantren.
(mdk/fik)