Survei Indo Barometer: 2 Juta Orang Ingin Mudik Saat Lebaran
Dia menuturkan, alasan responden yang menyatakan akan mudik pada lebaran Idul Fitri Mei 2020 yaitu untuk silaturahmi dengan keluarga sebanyak 40,8 persen.
Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari memaparkan surveinya mengenai mudik dalam topik Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dari situ, disebutkan masih ada dua juta orang yang ingin mudik pada hari lebaran.
"Masih ada 11,8 persen responden yang menyatakan akan mudik. Jika diasumsikan jumlah pemudik dalam kondisi normal adalah 20 juta orang maka angka 11,8 persen ini sekitar 2 juta orang," kata Qodari lewat surveinya, Kamis (23/4).
-
Kapan puncak arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi? Arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi pada 19-21 April 2023.
-
Dimana terjadi kepadatan arus mudik menjelang Lebaran 2024? Kepadatan mulai terjadi di kawasan Pelabuhan Merak, Banten, oleh rombongan pemudik yang ingin berpergian lewat jalur laut.
-
Kue apa saja yang menjadi ciri khas Lebaran di Minangkabau? Ragam sajian makanan khas Minangkabau ini selalu wajib ada di meja untuk disantap bersama keluarga besar membuat suasana lebaran semakin terkesan dan penuh dengan kehangatan.Berikut ragam kue khas Minang yang wajib disajikan di atas meja ketika hari raya lebaran.
-
Bagaimana kata-kata mudik lucu bisa memperkuat tradisi Lebaran? Kata-kata mudik lucu yang berkaitan dengan mudik juga memiliki kekuatan untuk memperkuat tradisi dan budaya Lebaran yang kental dengan nuansa kebersamaan dan keceriaan.
-
Di mana sebagian besar orang akan mudik Lebaran? Paling banyak di Pulau Jawa.
-
Di mana Kapolri meninjau kesiapan mudik Lebaran? Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meninjau kesiapan mudik Lebaran di Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis (4/4).
Namun, mayoritas besar publik menyatakan tidak akan mudik yaitu sebesar 86,3 persen. "Yang menjawab tidak tahu atau tidak jawab sebesar 2 persen," kata dia.
Dia menuturkan, alasan responden yang menyatakan akan mudik pada lebaran Idul Fitri Mei 2020 yaitu untuk silaturahmi dengan keluarga sebanyak 40,8 persen. Kemudian, jika kondisi lebih baik akan mudik sejumlah 19,7 persen dan rindu kampung halaman 17,1 persen.
"Kemudian di kota tidak ada pekerjaan atau menganggur 11,8 persen, jarak mudik tidak terlalu jauh atau dekat 6,6 persen dan tradisi berkumpul keluarganya momen tahunan 3,9 persen," tuturnya.
Lalu, alasan publik yang menyatakan tidak akan mudik pada lebaran Idul Fitri Mei 2020 yaitu karena takut tertular atau menularkan virus corona sebanyak 38,5 persen, mencegah penyebaran virus corona 21,2 persen, ikut anjuran pemerintah 14,6 persen dan sulit karena pembatasan wilayah 12,2 persen.
"Kemudian asli daerah setempat 8,2 persen, tidak punya kampung halaman
4 persen dan tidak mempunyai biaya untuk mudik 13 persen," tandasnya.
Survei dilakukan pada tanggal 9 –15 April 2020 dengan metode penarikan sampel yang digunakan adalah quota persentase purposive sampling.
Jumlah sampel sebesar 400 responden tersebar secara proporsional. Dengan margin of error sebesar ± 4.90 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pelaksana survei tersebut dilakukan di 7 wilayah provinsi Indonesia yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan atau setara dengan 64.9 persen populasi nasional.
Responden adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah yang bertempat tinggal di wilayah survei.
Baca juga:
Tak Boleh Mudik, 5 Kebiasaan Ini Bikin Kangen Pulang Kampung
Pemerintah Larang Mudik, Warga Antre Pembatalan Tiket Kereta
Jadi Perdebatan, Ini Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung
Sehari Jelang Larangan Mudik, Kendaraan Keluar Jakarta Meningkat 27 Persen
Mulai 24 April, Kendaraan Ketahuan Angkut Pemudik Diminta Putar Balik
Pesan Lucu 'Si Mbah Putri' Larang Anak Mudik di Tengah Wabah Corona