Survei Kemen PPPA: Anak Perempuan Rentan Depresi Selama Pandemi
Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Pengasuhan, Keluarga, dan Lingkungan Pendidikan, Kemen PPPA, Rohika Kurniadi mengungkapkan, persentase anak perempuan dengan gejala depresi ini sebanyak 14 persen, sementara anak laki-laki sekitar 10 persen.
Anak perempuan, kurang dari 18 tahun, lebih rentan mengalami depresi selama masa pandemi Covid-19 dibandingkan anak laki-laki. Ini berdasarkan temuan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) melalui survei Survei Ada Apa Dengan Covid-19 (AADC-19) jilid 2 tahun 2020.
Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Pengasuhan, Keluarga, dan Lingkungan Pendidikan, Kemen PPPA, Rohika Kurniadi mengungkapkan, persentase anak perempuan dengan gejala depresi ini sebanyak 14 persen, sementara anak laki-laki sekitar 10 persen.
-
Bagaimana depresi situasional terjadi? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi. Gejala depresi situasional muncul akibat respons otak terhadap stres.
-
Apa saja tanda dari depresi terselubung? Berikut sejumlah tanda depresi terselubung yang penting untuk segera dikenali: Perubahan Kepribadian Orang dengan depresi terselubung mungkin menjadi lebih pendiam, pasif, atau tidak peduli pada hal-hal yang penting bagi mereka. Mereka juga bisa menjadi lebih mudah tersinggung atau marah. Perubahan Pola Makan dan Tidur Depresi terselubung bisa memengaruhi pola makan dan tidur seseorang. Mereka bisa kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan. Gangguan tidur seperti insomnia atau hipersomnia juga sering terjadi. Perubahan Interaksi Sosial dan Produktivitas Kehilangan Minat pada Hobi dan Kegiatan Orang dengan depresi terselubung sering kali kehilangan minat pada hobi atau kegiatan yang mereka nikmati. Mereka bisa berhenti melakukan aktivitas yang biasanya membuat mereka bahagia. Bercanda tentang Hal-hal Negatif Mereka mungkin sering bercanda tentang topik yang berkaitan dengan depresi, seperti kematian atau bunuh diri. Ini bisa menjadi cara mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka atau mencari perhatian.
-
Bagaimana mengatasi depresi terselubung? Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda depresi terselubung, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Depresi terselubung bisa diobati dengan terapi, obat-obatan, atau perubahan gaya hidup. Dengan bantuan yang tepat, Anda atau orang yang Anda kenal bisa pulih dan menikmati hidup yang lebih bahagia.
-
Apa saja gejala khas depresi pasca melahirkan? Depresi pasca melahirkan memiliki gejala khas, seperti hilangnya minat pada aktivitas rutin, gangguan tidur, perubahan gerakan, perasaan lesu yang berkelanjutan, hingga pikiran untuk mengakhiri hidup yang berulang kali muncul.
-
Kenapa depresi pasca melahirkan bisa muncul? Penyebab pasti dari depresi pasca melahirkan masih belum diketahui. Namun, kemungkinan penyebabnya meliputi:1. GenGen adalah bagian sel tubuh yang menyimpan instruksi tentang cara tubuh Anda tumbuh dan bekerja. Gen diturunkan dari orang tua ke anak. Depresi lebih sering terjadi pada orang yang anggota keluarganya mengalami depresi. Ini disebut riwayat depresi keluarga. 2. Berubahnya kadar hormon setelah kehamilanHormon adalah bahan kimia dalam tubuh. Beberapa membantu mengendalikan emosi dan suasana hati. Selama kehamilan, tubuh memiliki kadar hormon estrogen dan progesteron yang lebih tinggi. Namun dalam 24 jam pertama setelah melahirkan, hormon-hormon tersebut dengan cepat kembali ke tingkat normal. Penurunan kadar hormon yang cepat ini dapat menyebabkan depresi. 3. Rendahnya kadar hormon tiroidTiroid adalah kelenjar di leher yang membantu tubuh menggunakan dan menyimpan energi dari makanan.Selain perubahan kimiawi, perubahan sosial dan psikologis yang terkait dengan kelahiran bayi juga meningkatkan risiko depresi pasca melahirkan. Contoh perubahan ini termasuk perubahan fisik pada tubuh, kurang tidur, kekhawatiran tentang pengasuhan anak, atau perubahan dalam hubungan.
-
Siapa yang bisa mengalami depresi terselubung? Ada beberapa orang yang mencoba menyembunyikan atau menyangkal perasaan depresinya, baik karena malu, takut, atau tidak menyadari kondisinya. Orang-orang ini disebut mengalami depresi terselubung, yaitu depresi yang tidak tampak secara luar, tetapi tetap berdampak negatif pada diri mereka.
Gejala emosi yang sering dialami antara lain merasa tertekan 26 persen, mudah marah 38 persen, sering menangis 20 persen dan merasa sedih 42 persen. Sementara gejala kognitif yang paling banyak dirasakan yakni menyalahkan diri sendiri 42 persen dan tidak bisa berkonsentrasi dengan baik 31 persen.
Seperti dilansir dari Antara, hasil survei yang bekerja sama dengan 150 Forum Anak di seluruh kabupaten di Indonesia dan 1.500 Forum Anak tingkat kecamatan itu juga menunjukkan anak merasa gagal 25 persen, merasa dirinya tidak berharga 11 persen dan pesimistis terhadap masa depan 9 persen.
Temuan ini tak jauh berbeda dengan hasil survei dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dalam lima bulan terakhir sejak pandemi Covid-19 yakni sejak April hingga Agustus tahun 2020.
Menurut survei yang dilakukan pada 4010 pengguna swaperiksa PSDKJI di 34 provinsi di Indonesia, depresi menjadi salah satu masalah psikologis terbanyak yakni 62 persen, selain cemas 65 persen dan trauma 75 persen pada kelompok usia 17-29 tahun dan bahkan serta lebih dari 60 tahun. Data menunjukkan, sebanyak 71 persen masalah ini dialami perempuan.
Lebih lanjut, pada kelompok usia itu sekitar satu dari lima orang memiliki pemikiran tentang lebih baik mati. Sebanyak 15 persen memikirkan hal ini setiap hari dan 20 persen beberapa hari dalam seminggu.
Baca juga:
Kemenkes Jelaskan Beda Penanganan Pasien Covid-19 Berdasarkan Gejala
Kota di China Jual Vaksin Sinovac untuk Covid-19 Seharga Rp 885 ribu
75,52 Persen Pasien Covid-19 di Depok Dinyatakan Sembuh
Adaptasi Kebiasaan Baru Seniman di Tengah Pandemi Covid-19
Pemkot Pekanbaru Bakal Jemput Paksa OTG