Survei LSI: Kepuasan Masyarakat Terhadap Kinerja Jokowi Capai 81,9 Persen
Penilaian kinerja presiden berdasarkan sosio-demografi tingkat kepuasannya merata di berbagai kategori. Hasilnya, cenderung di atas 70 persen menyatakan puas.
Angka itu mengalami kenaikan dibanding survei sebelumnya yakni 76,8 persen.
Survei LSI: Kepuasan Masyarakat Terhadap Kinerja Jokowi Capai 81,9 Persen
Tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencapai 81,9 persen. Hasil itu berdasarkan data Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis hari ini, Selasa (11/7).
Dilihat hasilnya, responden yang menjawab sangat puas 24,3 persen, cukup puas 57,6 persen. Jika dijumlah, hasilnya 81,9 persen masyarakat menyatakan cukup atau sangat puas. Sedangkan, yang kurang puas 13,0 persen, tidak puas sama sekali 2,6 persen. Tidak jawab 2,6 persen
- Survei LSI, Masyarakat Puas Kinerja Jokowi Lebih Pilih Prabowo-Gibran Daripada Ganjar-Mahfud
- Survei Indikator: 76,2 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi
- Survei LSI: Pemilih Jokowi pada Pilpres 2019 Sebagian Besar ke Ganjar sedangkan Pendukung Prabowo Terpecah ke Anies
- Survei Indikator: 63 Persen Publik Sepakat Presiden 2024 Harus Sejalan dengan Jokowi
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menerangkan, angka itu mengalami kenaikan dibanding survei sebelumnya yakni 76,8 persen. "Kinerja Presiden 81,9 persen menyatakan puas pada kinerja presiden pada Juli 2023, 82 persen boleh disebut begitu. Trennya itu memang cenderung terjadi penguatan selama setahun terakhir terhadap tingkat kepuasan terhadap kinerja presiden," kata Djayadi dalam paparan surveinya, Selasa (11/7). Djayadi menjelaskan, penilaian kinerja presiden berdasarkan sosio-demografi tingkat kepuasannya merata di berbagai kategori. Hasilnya, cenderung di atas 70 persen menyatakan puas. "Yang tingkat kepuasaannya agak rendah itu ada di wilayah Banten tingkat kepuasan 52,5%. Kalau yang di bawah 70% itu DKI. Nah, di luar itu di atas 70% semua. Jadi intinya mayoritas masyarakat menilai atau perfomance dari presiden itu baik positif," tuturnya.
Djayadi melanjutkan, penilaian terhadap kinerja Presiden Jokowi juga dipengaruhi kondisi ekonomi saat ini.
Meski penilaian masyarakat negatif terhadap ekonomi, namun tingkat kepuasaannya tetap tinggi mencapai 73 persen.
"Jadi seperti yang sudah kita temukan sebelumnya, kondisi ekonomi yang masih dinilai negatif itu tidak mengakibatkan masyarakat menilai negatif kepada kinerja presiden."
- kata Djayadi.
Dia menambahkan, penegakan hukum turut menjadi penilai terhadap kinerja kepuasan Presiden Jokowi. Djayadi menyebut, masyarakat menilai penegakan hukum di era Jokowi baik.
"Jadi kalau kita liat data ini tingkat kepuasan presiden itu dipengaruhi oleh tingkat positif atau negatif evaluasi masyarakat terhadap ekonomi maupun terhadap penegakan hukum," terang Djayadi.