Survei Terbaru: Elektabilitas Ganjar dan Prabowo Naik Jika Duet dengan Erick Thohir
Erick Thohir mampu mendongkrak elektabilitas siapapun capresnya.
Erick Thohir mampu mendongkrak elektabilitas capres.,
Survei Terbaru: Elektabilitas Ganjar dan Prabowo Naik Jika Duet dengan Erick Thohir
Elektabilitas Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) terus menguat hingga bulan Juli 2023. Elektabilitas Menteri BUMN itu terekam selalu menempati posisi teratas dari hasil rilis berbagai lembaga survei terpercaya di Indonesia. Dengan kekuatan elektabilitas, Erick Thohir mampu mendongkrak suara dari calon presiden (capres) Ganjar Pranowo ataupun Prabowo Subianto di bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
- Survei Ipsos: Elektabilitas Ganjar-Mahfud 31,98%, Prabowo-Gibran 31,32% & Anies-Cak Imin 28,91%
- Elektabilitas Tinggi Bisa Jadi Modal Erick Thohir Dampingi Prabowo
- Survei Voxpol Terbaru: Elektabilitas Prabowo Unggul Duet dengan Siapapun, Tertinggi Sama Erick Thohir
- Elektabilitas Meningkat, Erick Thohir Dinilai Diterima Kalangan Rasional
Pada survei Indikator Politik Indonesia (IPI) yang digelar 20-24 Juni 2023, Erick Thohir menempati posisi pertama sebagai cawapres pilihan publik. Elektabilitas Erick Thohir tercatat sebesar 22,9 persen. Eks Presiden Inter Milan itu mengalahkan Ridwan Kamil (20,1 persen), Sandiaga Uno (17,5 persen), AHY (12,5 persen), dan Khofifah Indar Parawansa (9,8 persen).
“Erick Thohir lebih diunggulkan pada temuan terakhir, disusul oleh Ridwan Kamil, Sandiaga Uno dan AHY. Sementara nama lain lebih rendah basis dukungannya,” ungkap Direkur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, Kamis (27/7).
Indikator juga merekam Erick Thohir mampu mendongkrak elektabilitas Ganjar dan Prabowo di simulasi pasangan Pilpres 2024. Ganjar-Erick Thohir unggul dari skema pasangan Ganjar-Sandiaga Uno dan Ganjar-Nasaruddin Umar dengan elektabilitas sebesar 37,7 persen.
“Dukungan terhadap Erick Thohir menguat cukup besar dalam dua bulan terakhir, sementara nama-nama lain kecenderungannya stagnan atau menurun,” jelasnya.
Di belakang Ganjar-Erick Thohir terdapat skema pasangan Ganjar-Sandiaga (35,1 persen) dan Ganjar-Nasaruddin Umar (32,8 persen). Hal yang sama terjadi ketika Erick Thohir dipasangkan dengan Prabowo.
Prabowo-Erick Thohir terekam mendapatkan elektabilitas tertinggi dalam simulasi tiga pasangan Pilpres 2024 di angka 37,0 persen. Kemudian di belakang Prabowo-Erick Thohir terdapat skema pasangan Prabowo-Airlangga Hartarto (33,2 persen) dan Prabowo-Muhaimin Iskandar 32,7 persen. “Dalam simulasi tiga nama, Erick Thohir memberikan daya ungkit. Besarnya sekitar 4 persen. Dalam persaingan yang sungguh ketat saat ini, angka 4 persen itu adalah sangat penting untuk memenangkan Pilpres 2024,” terangnya.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) pun merekam hal yang sama dalam survei pada 1-8 Juli. Secara personal maupun berpasangan Erick Thohir selalu unggul. Dalam simulasi 24 nama cawapres, Erick Thohir ada di posisi teratas dengan elektabilitas 14,3 persen, sementara dalam simulasi 12 nama di urutan pertama dengan elektabilitas 18,5 persen. “Cawapres yang secara individu unggul adalah Erik Thohir,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan.
Kemudian dalam simulasi berpasangan Erick Thohir mampu membawa Ganjar dan Prabowo unggul dari para pesaingnya. Skema pasangan Ganjar-Erick Thohir terekam unggul di angka elektabilitas sebesar 34,0 persen. Di belakangnya terdapat pasangan Prabowo-Muhaimin (30,7 persen) dan Anies Baswedan-Khofifah Indar Parawansa (21,0 persen). Di sisi lain, Prabowo-Erick Thohir juga unggul dari pesaingnya dengan elektabilitas sebesar 34,8 persen. Sedangkan pesaingnya yakni Ganjar-Ridwan Kamil (34,0 persen) dan Anies-AHY (19,7 persen) berada di urutan belakang.