Surya Paloh Bertemu 50 Guru Besar Se-Indonesia, Ini yang Dibahas
Surya Paloh mengajak semua Guru Besar, Doktor dan Cendikiawan yang datang untuk bersama-sama membedah setiap permasalahan dan mencari solusi demi terciptanya masa depan bangsa Indonesia yang cerah.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bersama pengurus DPP NasDem menerima silaturahmi kebangsaan dengan 50 Guru Besar, Doktor dan Cendekiawan seluruh Indonesia. Acara tersebut diisi dengan saling bertukar gagasan dan pemikiran dalam rangka semangat memecahkan berbagai persoalan bangsa ke depan.
Surya Paloh menekankan arti pentingnya keberlanjutan pendidikan politik bagi masyarakat Indonesia. Dia pun mengajak seluruh elemen untuk menyumbangkan pemikirannya bagi keberlanjutan bangsa, termasuk dari institusi pendidikan.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Surya Paloh bertemu dengan Prabowo dan menegaskan dukungan NasDem terhadap pemerintahannya? Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu dengan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta, Kamis (25/4). Dalam pertemuan itu, Surya Paloh menegaskan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo dengan Gibran Rakabuming Raka nanti
-
Kenapa Surya Paloh memilih Cak Imin daripada AHY? Nasdem sebagai partai yang mengusung Anies membelot dengan bersepakat tanpa sepengetahuan partai pengusung seperti Demokrat dan PKS."Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol," kata Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
-
Apa yang menjadi ciri khas oleh-oleh dari Surabaya? Sambal Bu Rudy menjadi salah satu ikon oleh-oleh khas Surabaya.
-
Apa yang Roy Suryo tuduhkan? Roy Suryo menuding KPU tidak berlaku adil sebab ada tiga mic yang digunakan Gibran. Hal itu disebut Roy menjadi perlakuan yang berbeda.Tiga mic yang dimaksud Roy adalah Clip-on, Hand held dan Head set yang disinyalir adalah earphone atau ear feeder.
-
Kapan Marsekal Suryadarma meninggal? Saking Lurusnya, Rumah Yang Ditempatinya Belum Lunas Saat Suryadarma Meninggal Tahun 1975.
"Tapi harapan kita semua, kita mau melihat kemampuan pertahanan dalam keadaan yang seutuhnya kita maksudkan berbangsa dan bernegara atau Republik Indonesia ini semakin hari semakin lebih baik kehidupannya untuk masa depan," tutur Surya di Ballroom Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Sabtu (22/10).
Surya Paloh mengajak semua Guru Besar, Doktor dan Cendikiawan yang datang untuk bersama-sama membedah setiap permasalahan dan mencari solusi demi terciptanya masa depan bangsa Indonesia yang cerah. Tidak ketinggalan dia juga menyatakan kegelisahanmya terkait model demokrasi di Indonesia saat ini.
Menurutnya, pemimpin hingga akademisi harus mampu menjadi teladan agar seluruh anak bangsa dapat memperkuat kembali sistem solidaritas, dengan konsisten menjaga nilai-nilai keteladanan. Sebab, ketika pemahaman dan keteladanan tersebut tidak mampu disosialisasikan dengan baik, maka akan ada konsekuensi besar yang harus dipikul bangsa.
"Nasdem tidak ingin melihat setiap Pemilu hanya sekadar menghasilkan rutinitas sirkulasi kekuasaan tanpa kehadiran pemimpin yang berkualitas dan layak diteladani," ujarnya.
Doktor Suryani Motik menambahkan, kehadiran Forum Guru Besar, Doktor dan Cendekiawan Indonesia ke Nasdem Tower merupakan bentuk penghargaan terhadap yang dilakukan Surya Paloh dalam menyambut pesta demokrasi 2024 mendatang.
"Tentunya didorong, dimotivasi oleh rasa ingin berkontribusi terhadap pembangunan bangsa dan dalam rangka mencari alternatif-alternatif solusi dari apa yang dihadapi bangsa ini," kata Suryani.
Lebih lanjut, baginya Pemilu merupakan alat paling efektif untuk melihat ke depan, sehingga Forum Guru Besar, Doktor, dan Cendekiawan Indonesia ingin mendengarkan berbagai gagasan Surya Paloh dalam melihat dan memecahkan persoalan-persolaan bangsa ke depan.
"Kita berharap kepemimpinan ke depan bisa mengurangi persoalan bangsa. Usaha-usaha untuk mewujudkan pemikiran, gagasan dan kehendak politik sebagaimana yang dimaksud, hanya bisa dicapai melalui 'Jembatan Emas' prosedur demokrasi, yaitu Pemilu Pileg, Pilpres dan Pilkada yang bebas, jujur, adil dan bersih, berkualitas serta beradab," Suryani menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
(mdk/ray)