Surya Paloh Merasa Ada Hambatan Psikologis dengan Jokowi
Salah satu tandanya adalah ketika Jokowi tidak mengundang Surya Paloh dan NasDem dalam pertemuan semua ketua umum partai pro pemerintah di Istana beberapa waktu lalu.
Ketua Umum NasDem Surya Paloh merasa ada hambatan psikologis dengan Presiden Joko Widodo. Salah satu tandanya adalah ketika Jokowi tidak mengundang Surya Paloh dan NasDem dalam pertemuan semua ketua umum partai pro pemerintah di Istana beberapa waktu lalu.
Surya Paloh dan NasDem tidak tahu apa yang menjadi hambatan komunikasi dengan Jokowi.
-
Kapan Surya Paloh bertemu dengan Prabowo dan menegaskan dukungan NasDem terhadap pemerintahannya? Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu dengan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta, Kamis (25/4). Dalam pertemuan itu, Surya Paloh menegaskan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo dengan Gibran Rakabuming Raka nanti
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Surya Paloh mengenai jatah menteri di kabinet? "Saya kira Pak Prabowo pasti sudah punya rumusan sendiri yang itu sudah rumusan, itu sudah muncul pembicaraan antara ketua umum partai politik terutama yang di Koalisi Indonesia Maju," kata Doli, saat diwawancarai di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/4).
-
Kenapa Serka Sudiyono diundang ke acara Presiden Jokowi? Pada acara itu, Presiden Jokowi memberikan games-games menarik. Salah seorang yang berhasil maju ke podium adalah Serka Sudiyono.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Siapa saja yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Sejumlah petinggi PT Vale Indonesia Tbk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/8) pagi. Petinggi PT Vale yang datang ke Istana di antaranya Direktur PT Vale Indonesia Febriany Eddy, Chairman Vale Base Metal Global Mark Cutifani, dan Chief Sustainable and Corp Affair Vale Base Metal Emily Olson.
"Kita semuanya enggak tahu, Pak Surya juga enggak tahu kok tiba-tiba ada hambatan psikologis kaya gitu," ujar Ketua DPP NasDem Sugeng Suparwoto kepada wartawan, dikutip Sabtu (6/5).
Sugeng menuturkan, bila tidak ada hambatan psikologis tersebut, seharusnya Jokowi mengundang Surya Paloh dalam pertemuan dengan para ketua umum pro pemerintah. Apalagi bila memang para ketua umum diundang dalam konteks sebagai pimpinan partai pengusung Jokowi.
"Faktanya kan begitu. Misalnya yang kemarin itu pertemuan apa itu? Pertemuan koalisi pemerintah dalam konteks ini, atau pertemuan koalisi capres-cawapres di tahun 2024, kan gitu. Kalau koalisi pemerintah, mestinya diundang, Pak Surya," tegas Sugeng.
Apalagi NasDem memiliki komitmen untuk mengawal dan mendukung Jokowi sampai akhir masa pemerintahan di 2024.
Sikap Dukung Anies untuk 2024
Mengenai NasDem mengusung Anies sebagai calon presiden, adalah untuk kepentingan di Pemilu 2024.
"Itu sekali lagi saya garis bawahi, itu firm sikap NasDem dan sikap Pak Surya. Bukan karena ingin menjilat-jilat kekuasaan, tidak. Itu adalah moral politik yang baik," tegas Sugeng.
Surya Paloh kemudian menitipkan pesannya untuk Jokowi melalui Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Kebetulan, Surya dan Luhut menggelar pertemuan empat mata di Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (6/5).
Salah satu pesan itu adalah keinginan Surya agar Jokowi netral di Pemilu 2024. Tidak melakukan endorse calon presiden atau cawe-cawe di pencapresan.
Mengapa harus melalui Luhut pesan itu disampaikan, Sugeng menyinggung hambatan psikologis tersebut.
"Kan tahu sendiri, orang Pak Jokowi aja enggak mengundang Pak Surya kok, semua tahu. Kok enggak menyampaikan ke Pak Jokowi? Lho wong Pak Surya aja enggak diundang kok," tegas Sugeng.
(mdk/lia)