Syukuri kelahiran kakeknya, Puti: Bung Karno arek Suroboyo
“Bung Karno lahir di Surabaya, karena itu menjadi arek Suroboyo. Kemudian, beliau tumbuh sebagai tokoh pergerakan di Surabaya pula, ketika indekos di rumah HOS Tjokroaminoto,” kata Puti.
PDI Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya menggelar malam tasyakuran Hari Lahir Bung Karno. Acara ini dihadiri Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno.
Kegiatan itu sebagai rangkaian Juni Bulan Bung Karno. Dilangsungkan di kampung Jl. Pandean Gg IV, Selasa (5/6). Tepat di depan rumah nomor 40, yang diberi tetenger rumah kelahiran Bung Karno, dan menjadi cagar budaya.
-
Bagaimana Lettu Soejitno gugur? Soejitno mengambil senapan mesin Lewis yang dibawa Harjono dan menembakkannya ke arah musuh di seberang. Nahas, tanpa sepengetahuannya ternyata di wilayah selatan, yakni di Glendeng, Belanda telah memperkuat pertahanan dan mengamankan proses pemasangan jembatan. Soejitno dilempari sebutir granat yang kemudian meledak di dekatnya. Tak hanya itu, mengutip Instagram @tuban_bercerita, peluru juga mengenai badan Soejitno. Ia pun gugur di lokasi perlawanan.
-
Gaya apa yang diusung Gista Putri dalam foto yang diunggahnya? Belum lama ini, Gista Putri memposting foto dirinya dengan gaya santai, lengkap dengan kacamata hitam.
-
Siapa yang dikabarkan putus dari Wulan Guritno? Hubungan asmara Wulan Guritno dan Sabda Ahessa dikabarkan kandas, terlihat dari dihapusnya foto kebersamaan di Instagram mereka.
-
Siapa yang merias Putri Isnari saat acara ngunduh mantu? Pakai Make Up Artis @adi.satria,negara Diketahui bahwa Putri Isnari dan Abdul Azis mengadakan acara ngunduh mantu.
-
Apa yang dilakukan Putri Isnari saat acara ngunduh mantu? Dalam cerita Instagram sang make up artist @adib.satria.negara, terlihat Putri sedang dipersiapkan untuk hari istimewa bersama Azis. Bertema Bollywood Putri benar-benar menakjubkan, kecantikannya tak tertandingi, dan aura sebagai pengantin begitu bersinar.
-
Siapa suami Putri Isnari? Putri Isnari telah sah menjadi istri Abdul Azis.
“Hari kelahiran Bung Karno, 6 Juni. Hari ini kita gelar tasyakuran, malam menjelang kelahiran Sang Putera Fajar,” kata Whisnu Sakti Buana, Ketua DPC PDIP Kota Surabaya.
Puti Guntur datangi rumah kelahiran Bung Karno di Jalan Pandean Gg IV Surabaya ©2018 Merdeka.com
Sekitar 4.000 lebih kader, pengurus dan anggota PDIP, bersama masyarakat umum hadir di acara itu. Sore, menjelang buka puasa.
“Sebanyak 117 tumpeng kita sajikan di sini. Ini tetenger jumlah tahun kelahiran Bung Karno, sejak 1901-2018,” kata Whisnu, Wakil Walikota Surabaya itu.
Suasana riuh ramai di kampung tua tersebut. Setiap kecamatan, membawa 3 tumpeng. Belum lagi anggota DPRD Kota Surabaya, DPRD Provinsi Jawa Timur, dan DPR RI, dari Fraksi PDIP.
Sore itu, menjelang buka puasa, warga terus berdatangan, sambil membawa tumpeng. Warga duduk lesehan di karpet merah, menyanding tumpeng, sambil menunggu adzan mahgrib.
Puti Guntur datangi rumah kelahiran Bung Karno di Jalan Pandean Gg IV Surabaya ©2018 Merdeka.com
“Salah satu cara kita berterima kasih pada Bung Karno, atas seluruh perjuangannya, yakni bekerja keras memenangkan cucu beliau, Mbak Puti Guntur Soekarno, sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur,” kata Whisnu.
Penegasan itu disambut sorak ramai oleh warga yang hadir. “Nomor 2, Gus Ipul-Mbak Puti,” kata warga bersahutan. Whisnu bertekad meraih suara besar bagi Gus Ipul-Puti di Kota Surabaya. “Kita harus menang tebal,” kata Whisnu.
Dalam pernyataannya, Puti Guntur Soekarno menegaskan, arek-arek Suroboyo patut berbangga karena Bung Karno lahir di Kota Pahlawan ini.
“Bung Karno lahir di Surabaya, karena itu menjadi arek Suroboyo. Kemudian, beliau tumbuh sebagai tokoh pergerakan di Surabaya pula, ketika indekos di rumah HOS Tjokroaminoto,” kata Puti.
(mdk/hhw)