Tabur Bunga, Dirut Sriwijaya Air Harap Seluruh Identitas Korban Terungkap
Jefferson menyatakan, Sriwijaya Air tetap berkomitmen untuk mengawal proses identifikasi seluruh korban hingga tuntas. Meski pun diketahui, operasi pencarian dan penyelamatan secara resmi sudah dihentikan.
Dirut Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena kembali mengungkapkan rasa dukanya, kala menemani 37 keluarga korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182 yang mengikuti penghormatan tabur bunga di Kepulauan Seribu, hari ini, Jumat (22/1). Jefferson juga mengaku terpukul karena beberapa korban di antaranya adalah pilot dan awak kabin dari grup Sriwijaya Air.
"Kami sedih dan turut kehilangan? tidak dimungkiri bahwa kami juga merasakan duka yang sangat mendalam, kami kehilangan keluarga Sriwijaya Air Group. saya pribadi juga terpukul dengan keadaan ini," kata Jefferson di atas KRI Semarang, usai tabur bunga, Jumat (22/1).
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Di mana pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini menabrak lereng gunung Kathmandu, Nepal. Sebanyak 113 orang tewas akibat tragedi ini. Dari total penumpang tersebut, 11 penumpang di antaranya berasal dari Amerika Serikat, 17 lainnya dari Jepang, 23 orang dari Nepal, dan 14 orang dari Eropa.
Jefferson menyatakan, Sriwijaya Air tetap berkomitmen untuk mengawal proses identifikasi seluruh korban hingga tuntas. Meski pun diketahui, operasi pencarian dan penyelamatan secara resmi sudah dihentikan.
"Kami berharap semua korban dapat teridentifikasi secepatnya dan kami tetep berkoordinasi dengan KNKT dan perhubungan untuk menjamin keselamatan operasional dan hal seperti ini tidak terjadi lagi," ujar dia.
Sebelumnya, setelah melakukan operasi selama 13 hari, tim gabungan di bawah komando Basarnas menghentikan pencarian korban Sriwijaya Air pada Kamis (21/1) kemarin. Pencarian dilanjutkan KNKT dengan fokus mencari CVR Black Box Sriwijaya Air SJ-182.
Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dinyatakan hilang kontak pukul 14.40 WIB, sesaat setelah lepas dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Sabtu 9 Januari 2020 pukul 14.36 WIB di sekitar perairan Kepulauan Seribu. Pesawat rute Jakarta-Pontianak ini mengangkut 62 orang yang terdiri dari 50 penumpang (terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi), 12 kru.
Reporter: Muhammad Radityo Priyasmono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
2 Korban Sriwijaya Air Teridentifikasi, Salah Satunya Balita Bernama Yunma
Tim DVI Polri Target Sepekan Rampungkan Identifikasi Seluruh Korban Sriwijaya Air
Tangis Keluarga Saat Tabur Bunga di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182
Sriwijaya Air akan Evaluasi Internal Usai Kecelakaan Pesawat SJ-182
Isak Tangis Keluarga Korban Mengiringi Upacara Tabur Bunga di Lokasi Jatuhnya SJ 182