Tahanan yang Tewas di Sel Polsek Katikutana Diautopsi Biddokes Polda NTT
Juru bicara keluarga sekaligus Kepala Desa Malinjak, Antonius Galla menceritakan kronologi penjemputan Arkin oleh sejumlah orang berpakaian preman membawa serta senjata, sebelum dinyatakan meninggal dunia dalam sel Polsek.
Tim forensik dari Biddokes Polda NTT yang dipimpin AKBP dr. Edy Saputra Sibuhan, telah melakukan autopsi terhadap jenazah Arkin Ana Bira, Selasa (14/12), di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waibakul, Sumba Tengah. Autopsi dimulai pukul 15.33 Wita dan berjalan sekitar tiga jam lebih.
“Secara sekilas saya tanya kepada dokter forensik apakah ada luka tembak atau ada tulang yang patah, dan dokter mengatakan tidak ada luka tembak dan tidak ada tulang yang patah," kata Kapolres Sumba Barat, AKBP FX. Irwan Arianto, kepada wartawan.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan Terowongan Sawahlunto dibangun? Dilansir dari beberapa sumber, Terowongan Lubang Kalam atau bisa juga disebut Terowongan Sawahlunto ini didirikan oleh pemerintah Belanda sekira tahun 1892.
-
Apa itu Tekwan? Tekwan merupakan salah satu hidangan khas Sumatera Selatan yang menjadi bukti nyata kekayaan kuliner di daerah tersebut. Hidangan ini menggabungkan berbagai rasa dalam satu mangkuk, mulai dari bakso ikan, udang cincang, dan jamur sebagai bahan utamanya. Sementara bahan pelengkapnya adalah mie, tauge, dan irisan daun bawang. Ditambah lagi kuah kaldu ikan-nya secara langsung memperkaya cita rasa tekwan yang nikmat.
-
Apa yang tumbuh di pekarangan Sutawi di Desa Bitingan? Pohon kurma itu berbuah sangat lebat di pekarangan Sutawi (64), seorang warga Desa Bitingan, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang.
-
Kenapa Tekwan menjadi makanan khas Sumatera Selatan? Tekwan merupakan salah satu hidangan khas Sumatera Selatan yang menjadi bukti nyata kekayaan kuliner di daerah tersebut.
-
Kapan Sumatra Thawalib resmi didirikan? Pada tahun 1918, nama Koperasi Pelajar berubah menjadi Sumatra Thawalib yang dicanangkan oleh Ichwan, El Yunusy, Jalaluddin Thalib, dan Inyiak Mandua Basa pada tahun 1919.
Ia menjelaskan, jasad korban harus diautopsi supaya semuanya tranparan dan terbukti secara jelas, apa yang sebenarnya terjadi dengan almarhum sehingga bisa meninggal dunia.
“Autopsi ini kita lakukan supaya ada transparansi terkait dengan penyelidikan yang diduga penganiayaan yang dilakukan oleh anggota kami, dan kami akan segera berkoordinasi dengan Biddokes Polda agar secepatnya mengeluarkan hasil dari otopsi tersebut,” ujar FX. Irwan Arianto.
Sementara kuasa hukum keluarga korban, Semianda Umbu Kabalu, mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada Kapolda NTT dan Kapolres Sumba Barat karena responsif, tanggap, serta cepat terhadap peristiwa ini.
Sebelumnya, Arkin Ana Bira alias Arkin (30), tahanan terduga kasus tindak pidana penganiayaan dan pencurian ternak, tewas dalam sel tahanan Polsek Katikutana, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis (9/12) lalu.
Kematian Arkin meninggalkan banyak kejanggalan saat peti jenazah dibuka oleh keluarga. Terdapat banyak luka dan lebam di tubuh Arkin.
Juru bicara keluarga sekaligus Kepala Desa Malinjak, Antonius Galla menceritakan kronologi penjemputan Arkin oleh sejumlah orang berpakaian preman membawa serta senjata, sebelum dinyatakan meninggal dunia dalam sel Polsek.
Baca juga:
4 Anggota Polsek Katikutana Sumba Barat Dicopot Buntut Tahanan Tewas di Penjara
Tahanan Tewas Dalam Sel, Leher-Tangan Patah dan Ada Bekas Luka Tembak di Alat Vital
Selidiki Tahanan Tewas dalam Sel Polsek, Kapolda NTT Kirim Tim ke Sumba Barat
Pencuri Ternak di Sumba Barat Diduga Meninggal Dalam Sel Kantor Polisi
Diduga Aniaya Tahanan hingga Tewas, 4 Personel Polres Bener Meriah Terancam Pidana