Tahu Jadi Korban Penipuan, Masjid Istiqlal Langsung Lapor ke Bank Penerbit Qris
Ia mengaku, tidak melaporkan kejadian itu kepada kepolisian melainkan ke bank. Kemudian, pihak bank lah yang mengusut kasus tersebut.
Polisi telah mengamankan terduga pelaku penipuan Qris palsu kotak amal. Penangkapan terhadap Mohammad Iman Mahlil Lubis dilakukan di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Sebelum kasus ini viral dan ditangkapnya pelaku tersebut, pihak Istiqlal yang juga menjadi korban telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak bank selaku penempel Qris di kotak amal pada Jumat (7/4).
-
Apa itu QRIS? Transaksi QRIS dinilai serupa dengan uang elektronik seperti e-toll.
-
Kapan QRIS di luncurkan? Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS ini sendiri telah diluncurkan oleh Bank Indonesia di tanggal 17 Agustus 2019.
-
Bagaimana QRIS membantu menghindari masalah kekurangan kembalian? Misalnya pembayaran tol tanpa menggunakan e-toll. Pada saat kita membayar tol dengan uang cash, kalau kita ada kelebihan, enggak ada kembalian, kita berarti kan ya sudahlah (direlakan). Tapi kalau kita menggunakan e-toll, ya itu kan dengan sendiri kan tidak ada lagi biaya lain," paparnya.
-
Dimana QRIS dapat digunakan? QRIS merupakan revolusi dari QR code yang berasal dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP).
-
Apa itu QRIS Crossborder? FYI aja nih, QRIS Crossborder merupakan project bersama Bank Indonesia yang menerapkan mekanisme pembelian atau pembayaran di merchant lintas negara dengan skema QR Code.
"Jadi kan kita ketahuannya itu lima hari yang lalu, terus kami kan langsung lapor ke pihak Bank yang mengeluarkan Qris," kata Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah saat dihubungi, Rabu (12/4).
Ia mengaku, tidak melaporkan kejadian itu kepada kepolisian melainkan ke bank. Kemudian, pihak bank lah yang mengusut kasus tersebut.
"Iya, bank yang mengeluarkan Qris itu lah yang usut. Kami mah enggak (lapor polisi)," ujarnya.
Evaluasi dengan Pihak Bank
Dengan adanya kejadian ini, pihaknya pun langsung melakukan evaluasi dengan bank yang mengeluarkan Qris. Salah satunya yakni agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
"Ya evaluasi, nanti Qris yang mengeluarkan itu kalau agak susah diakalin atau gimana. Ini lagi dicari caranya, kan agak rawan itu kan tempat umum. Kita walaupun CCTV banyak, kan tetapi kalau orang mau niat jahat," jelasnya.
"Karena orang tidak bisa mungkin pakai teknologi apa, pokoknya yang membuat susah orang untuk mengotak-atik, itu lagi dicari solusinya," sambungnya.
Tak hanya melakukan evaluasi, pihaknya juga telah mencabut sebagian Qris yang sebelumnya tertempel pada kotak amal. Saat ini memang masih ada masyarakat yang ingin beramal menggunakan Qris.
"Banyak yang dibuka sekarang, banyak yang dicabut-cabutin. Tetapi masih ada juga sih yang benar-benar asli ya di Masjid Istiqlal itu, tetapi masih banyak juga jemaah yang pakai Qris itu," ungkapnya.
"Tetapi kami dengan adanya kejadian itu, petugas ya ngecek terus," pungkasnya.
(mdk/eko)