Tahun baru di Surabaya sepi, Risma akan keliling pantau situasi
Tahun baru di Surabaya sepi, Risma akan keliling pantau situasi. Perayaan malam pergantian tahun dari 2016 ke 2017, baik Gubernur Jawa Timur, Soekarwo maupun Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini sepakat untuk menggelar doa bersama.
Suasana malam tahun baru di Kota Surabaya, Jawa Timur, tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang penuh ingar bingar. Di Tahun 2016 ini, suasana Kota Pahlawan sangat sepi, tak ada konvoi, kembang api, petasan serta pentas musik.
Perayaan malam pergantian tahun dari 2016 ke 2017, baik Gubernur Jawa Timur, Soekarwo maupun Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini sepakat untuk menggelar doa bersama. Setidaknya ada dua lokasi yang akan dijadikan tempat doa bersama, yaitu di depan Monumen Tugu Pahlawan atau di depan Kantor Gubenuran, Jalan Pahlawan serta di Jalan Kranggan.
Wali Kota Risma sendiri mengaku, selepas doa bersama di balai kota pada pukul 00.00 WIB nanti, akan berkeliling kota memantau situasi. "Setelah doa bersama, saya akan keliling memantau kondisi. Tapi kelilingnya sendirian saja, gak usah pakai kawal-kawalan," kata Risma di Surabaya, Sabtu (31/12).
Selain itu, perempuan nomor satu di Kota Pahlawan ini berpesan kepada warganya untuk tidak berlebihan merayakan malam pergantian tahun. Apalagi dengan cara-cara yang membuat jalanan macet, seperti konvoi dan sebagainya. "Berdoa saja. Itu lebih baik," katanya.
Sementara itu, pihak kepolisian dari Polrestabes Surabaya juga mengaku menyiagakan sekitar 2.197 personel yang terdiri dari anggota TNI, Polri dan instansi terkait. Para personel ini terbagi di tiga ring, yaitu 52 titik di pusat kota, 67 titik penyangga, dan 13 titik pintu masuk kota.
"Demi keamanan dan menjaga kondusifitas Kota Surabaya, tidak ada pesta kembang api atau mercon-merconan (petasan). Di Surabaya hanya ada pengajian di dua titik, yaitu di Jalan Pahlawan dan Kranggan," terang Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol M Iqbal.
Sementara dari pantauan di lapangan, malam tahun baru di Kota Surabaya tahun ini tampak sepi. Hingga pukul 19.00 WIB, jalanan di Kota Pahlawan tidak dipadati kendaraan maupun warga yang ingin merayakan malam pergantian tahun.
Termasuk di Jalan Gubernur Suryo atau di depan Gedung Grahadi yang biasanya selalu menjadi pusat perayaan malam tahun baru dan pesta kembang api, tahun ini tampak lengang. Hanya dijaga puluhan personel polisi.
Pun begitu dengan arak-arakan kendaraan atau konvoi, tak terlihat sama sekali seperti tahun-tahun sebelumnya. Seperti di Bunderan Waru atau pintu masuk Kota Surabaya sisi selatan misalnya. Mulai Jalan A Yani hingga Jalan Darmo atau Diponegoro, tak ada kemacetan lalu lintas. Juga tak terlihat adanya konvoi kendaraan bermotor.
Suasana jalanan di Kota Surabaya tahun ini, benar-benar sepi. Jauh dari ingar-bingar dan pesta perayaan tahun baru. Bahkan tak ada kemacetan lalu lintas, seperti tahun-tahun sebelumnya.
Baca juga:
Ribuan personel TNI dan Polri amankan perayaan tahun baru di Ancol
Rayakan Tahun Baru, 1.000 polisi zikir bersama di Masjid Al Markaz
Tahun baru 2017, Menhub gandeng TNI jaga keamanan bandara
Risma: Anak harus dikasih kesibukan, jadi lupa nakal
Wali Kota Risma: Di Surabaya enggak ada 'Om Telolet Om'
Pesan Risma buat kaum hawa: Jika di rumah tetaplah ibu rumah tangga
-
Apa tiga tuntutan rakyat pada peristiwa Tritura? Adapun isi Tritura adalah; 1. Bubarkan Partai Komunis Indonesia, karena Pemerintah dianggap lambat dalam mengambil sikap terhadap PKI yang dianggap terlibat dalam peristiwa G30S dan banyak tokoh komunis yang berada didalam kabinet pemerintahan.2. Rombak Kabinet Dwikora, karena Pemerintah dinilai tidak bisa mengendalikan kestabilan politik, ekonomi dan sosial. Menurut masyarakat, Presiden Soekarno lebih mementingkan perebutan Irian Barat dan urusan konfrontasi Indonesia-Malaysia.3. Turunkan Harga, kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah kurang tepat yang membuat kestabilan ekonomi yang semakin memburuk.
-
Kapan Tritura terjadi? Peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 Oktober 1966, selama pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Sukarno.
-
Siapa pasangan calon gubernur Tri Rismaharini? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Siapa saja yang menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Dalam kegiatan itu, tertangkap kamera Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Dudung Abdurrahman dan Mantan Danjen Kopassus Letjen (Purn) Prabowo Subianto mengandeng tangan Panglima ke-9 ABRI.
-
Siapa yang mendapatkan Sedekah Kuota dari Tri? Tri dalam programnya juga bekerja sama dengan Pusat Studi Al-Qur'an, nantinya Sedekah Kuota akan disalurkan ke pesantren-pesantren dan santri-santri di Indonesia agar mudah mendapatkan akses internet.