Tak ikut demo ke Jakarta, 1.500 warga Bandung gelar istigasah
Tak ikut demo ke Jakarta, 1.500 warga Bandung gelar istigasah. Istigasah digelar di Masjid Bandung Raya. Mereka duduk rapi disekat pembatas peruntukan ikhwan dan akhwat. Pantauan merdeka.com, istigasah dipimpin KH Asep Syarif Hidayatullah.
Jika semua masyarakat sedang tertuju kepada Jakarta terkait demo Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), ternyata cara beda dilakukan umat Islam di Bandung. Sekitar 1.500 warga mulai dari ibu-ibu majelis taklim, pengurus masjid, pengurus madrasah menggelar istigasah bersama.
Bertema istigasah untuk Negeri 4 November 2016, kegiatan tersebut dilakukan selepas umat Islam melaksanakan salat Jumat di Masjid Raya Bandung, Jumat (4/11). Pria dan wanita secara berbondong-bondong memadati barisan belakang masjid kebanggaan warga Bandung tersebut.
Mereka duduk rapi disekat pembatas peruntukan ikhwan dan akhwat. Pantauan merdeka.com, istigasah dipimpin KH Asep Syarif Hidayatullah. Adapun tausiah diisi oleh KH Ubaidilah. Dalam tausiah Ubaidilah mengaku sempat ditanya dai kondang Abdullah Gymnatsiar alias Aa Gym. "Pak Ustaz mau ikut demo ke Jakarta enggak?" katanya mengikuti ucapan Aa Gym.
"Ah saya mah gampang mabok kendaraan (kalau bepergian jauh)," terang Ubaidillah yang disambut gelak tawa ribuan jemaah.
Penggagas istigasah, Kiagus Zaenal Mubarok menyatakan, kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya memohon kepada Allah untuk keselamatan bangsa Indonesia.
Untuk diketahui hari ini seluruh mata tengah tertuju pada Ibu Kota Jakarta, lantaran aksi massa demonstrasi menuntut tangkap Ahok atas dugaan penistaan agama.
"Sekarang Indonesia menghadapi satu momen yang tengah menjadi perhatian. Di sini kita melakukan upaya dukungan salah satunya berdoa," kata Kiagus Zaenal.
Doa dipanjatkan sebagai salah satu ikhtiar memohon perdamaian di Indonesia ini. "Kita saling ingatkan di sini dengan makna perdamaian. Kita ingin damai. Masyarakat di sini berbondong melakukan doa. Moga pemimpin kita enggak masuk sisi amarah. Tapi kedamaian. Semoga dengan kegiatan doa bersama ini didengar oleh pemimpin dan Allah SWT," ujarnya.
Menurutnya cara yang dilakukan dengan menggelar istigasah bukan berarti tidak mendukung apa yang telah dilakukan kebanyakan umat Islam ke Jakarta. Tapi pesan kedamaian dihadirkan dari Bandung untuk mendoakan mereka yang tengah berjuang ke Jakarta.
"Tidak ikut demo bukan mendukung atau menolak. Dengan gerakan ini justru kami punya perhatian besar terhadap Indonesia dari segala keselamatan. Kami mendoakan mereka semua. Berjuta masyarakat Indonesia ingin persatuan dan kesatuan. Ini tetap kondusif, tidak terpecah. Kita murni masyarakat ingin berdoa," terangnya.
Pihaknya berharap dengan istigasah ini kondisi Indonesia tetap kokoh, tidak tercerai berai. "Mudah mudahan didengar para pemimpin, tapi yang utama itu didengar Allah SWT. Mudah mudahan dari 1,500 orang itu, satu atau dua orang dikabulkan," jelasnya.