Tanaman jagung di Gorontalo gagal panen, petani rugi besar
Padahal mereka mengaku sudah menggunakan pompa buat menambah pasokan air. Namun hasilnya nihil.
Puluhan hektar tanaman jagung di Kota Gorontalo gagal panen akibat kekeringan pada musim kemarau. Alhasil hal itu menyebabkan para petani merugi.
Yance, seorang Ketua Kelompok Tani di Gorontalo mengatakan, sekitar 10 hektar tanaman jagung sudah kering dan tidak berbuah. Menurut dia, saat berumur tiga pekan, tanaman jagung sudah disiram menggunakan pompa air, tetapi pertumbuhannya tetap kerdil dan banyak yang tidak berbuah.
"Tanaman tersebut terpaksa kami jadikan sebagai pakan ternak, sebab tidak bisa dipertahankan lagi untuk dipetik buahnya," kata Yance di Gorontalo, seperti dilansir dari Antara, Minggu (16/8).
Buna, salah seorang petani di Kota Gorontalo yang memiliki lahan tanaman jagung di areal pegunungan mengatakan, semua lahan milik petani ditanami jagung pada musim tanam kali ini gagal panen. Dia mengatakan, saat ini umur tanaman jagung sudah tiga bulan, tetapi banyak yang mati dan tidak berbuah, akibat kekurangan air.
"Selain dijadikan untuk makanan ternak, banyak tanaman jagung yang dibiarkan begitu saja mengering," kata Buna.
Sementara Puge, petani jagung lainnya mengatakan, dua bulan lalu menanam lahan miliknya dengan jagung. Namun harapannya akan segera turun hujan meleset, sehingga saat ini tanaman itu sudah kering dan daunnya kuning.
"Saat musim tanam kali ini, saya terpaksa menanggung kerugian yang sangat lumayan," kata pemilik sekitar 15 hektar areal tanaman jagung itu.
Menurut Puge, jika kemarau terus berkepanjangan, maka jadwal tanam jagung bisa berubah.