Tangkal radikalisme di kampus, Kemenristekdikti diminta gandeng BNPT
Ketua DPR Bambang Soesatyo mendorong Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) beserta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) segera menjalin kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Ketua DPR Bambang Soesatyo mendorong Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) beserta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) segera menjalin kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Menurut dia, langkah itu perlu segera ditempuh demi menangkal dan mengikis paparan radikalisme.
Berdasar penelitian BNPT, radikalisme telah masuk ke semua perguruan tinggi dari DKI Jakarta hingga Jawa Timur. Tujuh di antaranya merupakan perguruan tinggi negeri.
-
Bagaimana TKW tersebut menghibur majikannya? TKW berkerudung yang bernama Fitri itu terlihat duduk di samping majikan yang sedang memegangi kepalanya. Ia kemudian menawarkan diri untuk membacakan sholawat.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Apa yang bikin mahasiswa takut? Apa yang bikin mahasiswa takut? Jawaban: Blimbingan skripsi.
-
Di mana Syawalan Morodemak digelar? Syawalan Morodemak merupakan sebuah ritual sedekah laut yang digelar di Pantai Morodemak, Kecamatan Bonang.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
"Pimpinan DPR mendorong Kemenristekdikti dan Kemendikbud bekerja sama dengan BNPT untuk mengadakan kegiatan-kegiatan bertema nasionalisme di sekolah maupun universitas guna meningkatkan cinta tanah air dan sikap bela negara pada generasi muda," ujar Bamsoet di Jakarta, Senin (4/6).
Dia menambahkan, pemerintah seyogianya bisa mencari solusi bagi lingkungan pendidikan agar aman dari kasus radikalisme maupun terorisme. Sebab, di lingkungan pendidikan terdapat banyak generasi muda.
Untuk itu Bamsoet mendesak para rektor mengarahkan para mahasiswa dan mahasiswi di perguruan tinggi yang mereka pimpin untuk mengikuti kegiatan kemahasiswaan yang positif. "Dengan BNPT untuk mengadakan kegiatan-kegiatan bertema nasionalisme di sekolah maupun universitas guna meningkatkan cinta tanah air dan sikap bela negara pada generasi muda," ujarnya.
Selain itu, Bamsoet juga meminta Badan Intelijen Negara (BIN) menggencarkan penyelidikan di kampus-kampus yang diduga terpapar radikalisme. "Agar jaringan terorisme dapat segera ditemukan dan diberantas," sambungnya.
Terkait penindakan, Bamsoet mendorong Polri terus meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap para terduga teroris termasuk di lingkungan kampus. "Guna mencegah berulangnya kasus terorisme, terutama di lingkungan pendidikan," pungkasnya.
Baca juga:
Cegah gerakan radikal, Pangdam Hasanuddin minta waspadai indekos dan masjid
Densus 88 tangkap terduga teroris pelempar molotov di Candi Resto Solo
Fadli Zon tak yakin radikalisme berkembang di kampus-kampus
Wakapolri sebut penangkapan tiga terduga teroris di Unri pengembangan kasus lama
Densus 88 geledah Kampus Universitas Riau