Target poin terlalu tinggi, ribuan driver Go-CAR Solo mogok kerja
Kebijakan pengelola GOJEK yang menaikkan target poin dari 12 sehari menjadi 16 poin per hari dinilai sangat tidak adil. Lebih parah lagi, pengelola juga menurunkan besaran bonus dari Rp 300 ribu menjadi Rp 250 ribu.
Akibat kebijakan baru yang tak menguntungkan, ribuan pengemudi taksi online GoCar di Solo dan sekitarnya melakukan mogok kerja. Mereka off bid atau tidak menarik penumpang selama lima hari, terhitung mulai Rabu (7/3) hingga hari Minggu (11/3) mendatang.
Informasi dihimpun dari sejumlah driver yang tak mau disebutkan identitasnya mengaku, kebijakan pengelola GOJEK yang menaikkan target poin dari 12 sehari menjadi 16 poin per hari dinilai sangat tidak adil. Lebih parah lagi, pengelola juga menurunkan besaran bonus dari Rp 300 ribu menjadi Rp 250 ribu.
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Kapan Gojek menerima penghargaan dari DTKJ? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Kapan layanan transportasi online mulai marak di Indonesia? Layanan transportasi online mulai marak di Indonesia sekitar tahun 2014-2015.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? "Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung," kata Baaghastian.
-
Bagaimana Gojek mendapatkan penghargaan dari DTKJ? Penghargaan ini diperoleh berdasarkan survei kepada pengguna angkutan umum serta penilaian terhadap inovasi dan upaya integrasi dengan moda transportasi lain melalui fitur GoTransit.
-
Kenapa Gojek menyediakan layanan motor listrik? Program bergabung sebagai mitra pengemudi Gojek, GoRide Electric bertujuan mendukung penggunaan motor ramah lingkungan. Selain itu, juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
"Kami terpaksa melakukan aksi ini, karena pengelola belum juga merespons aspirasi dari para driver. Target poin tersebut sangat berat terpenuhi," katanya, Kamis (8/3).
Menurutnya, para driver sudah terbebani dengan target 12 poin yang dibebankan sebelumnya. Saat ini target tersebut justru dinaikkan menjadi 16 poin. Ia mengaku, selama ini para driver sudah menyampaikan petisi.
Namun ia menyayangkan tidak semua driver memberikan dukungan. Sehingga, petisi tersebut menjadi sia-sia. Sehingga, para driver Gocar sepakat untuk melakukan aksi mogok narik atau off bid selama lima hari.
"Dengan aksi ini kami harap pengelola memberikan respons atas aspirasi dari driver Soloraya," tandasnya.
Aksi tersebut, lanjut dia, untuk menunjukkan bahwa para driver menolak kebijakan dan berharap agar poin dikembalikan seperti semula yakni 12 poin saja.
Baca juga:
Wawancara Eksklusif Merdeka.com dengan Presdir PT Astra International Tbk
Bos Go-Jek soal IPO: Kami serius!
Menkominfo ingin Go-Jek hadir di negara-negara Asean
Grup Djarum investasi ke Go-Jek, ini kata Tiket.com
Go-Food sebut jadi layanan pesan antar makanan terbesar di Asia
Berkah Go-Food untuk UMKM
GO-JEK dapat kucuran investasi Rp 2 triliun dari Astra