Tawuran Remaja Pecah di Jalan Raya Bogor, Pelaku Panik Tinggalkan Motor di Lokasi
Tawuran pecah ketika dua kelompok saling serang. Mereka membawa senjata tajam (sajam). Uniknya, pelaku tawuran sampai meninggalkan motor di lokasi dan sampai sekarang belum diambil.
Tawuran remaja terjadi di Jalan Raya Bogor, tepatnya di Jatijajar, Depok. Diperkirakan ada puluhan orang yang terlibat dan di antaranya ada dua perempuan.
Tawuran pecah ketika dua kelompok saling serang. Mereka membawa senjata tajam (sajam). Uniknya, pelaku tawuran sampai meninggalkan motor di lokasi dan sampai sekarang belum diambil.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan apel pengarahan untuk pelajar yang terlibat tawuran dilakukan? Diketahui, belakangan viral di media sosial (medsos) pelajar konvoi dengan dalih berbagi takjil di wilayah Jakarta Pusat. Pada apel pengarahan ini hadir Polda Metro Jaya, Kapolres Jakarta Pusat, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Apa yang dimaksud dengan tawakal? Tawakal adalah merelakan sepenuhnya segala sesuatu yang kamu cintai, namun dengan keyakinan bahwa Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik.
-
Bagaimana cara para pelaku tawuran saling menyerang? "Mereka saling tantang dan akhirnya bertemu. Mereka saling serang pakai senjata tajam jenis celurit panjang," kata Untung, Minggu (5/11).
-
Kapan Pangeran Antasari wafat? Saat menjadi Sultan Banjar, Pangeran Antasari terus melanjutkan perjuangannya melawan Belanda. Di tengah perlawanan tersebut, Pangeran Antasari jatuh sakit terserang penyakit cacar dan paru-paru hingga akhirnya wafat pada 11 Oktober 1862.
"Motornya ada yang ketinggalan di sini dan sampai sekarang belum diambil," kata Ketua RT 02 RW 03, Jatijajar, Sapar, Sabtu (17/6).
Keresahan Warga
Warga sekitar mengaku resah dengan tawuran tersebut. Karena mereka berhamburan masuk ke pemukiman warga. Selain itu, pengendara di Jalan Raya Bogor juga resah karena khawatir salah sasaran ketika melintas saat kejadian.
Informasi yang didapat, tawuran tersebut terjadi menjelang subuh sekitar pukul 03.30 WIB. Hingga kini belum diketahui penyebabnya. Pertikaian dua kubu itu pun viral di sosial media.
Ketua RT 02 RW 03, Jatijajar, Sapar mengatakan, di lingkungannya ada beberapa remaja yang berkumpul. Namun dia mengaku tidak tahu apa-apa. Dia baru tahu kalau mereka terlibat tawuran dari pengurus lingkungan lainnya.
"Dari sore anak-anak nongkrong di sebelah (tetangga), karena ada temannya yang main di seberang. Sekitar pukul 02.00 WIB saya mengantar istri ke pasar. Pas mau pukul 04.00 WIB saya ditelepon staf kalau ada tawuran,” ujar dia.
Masuk ke Perkampungan
Saat tawuran terjadi, remaja itu berlarian ke jalan raya dan lingkungannya. Mereka membawa senjata tajam yang kemudian ditinggalkan di tempatnya.
"Pada lari-larian ke jalan raya dan lingkungan ternyata bawa senjata tajam ketemunya di RT 04. Mungkin ditinggal (sajamnya), orangnya enggak ketangkap," tukasnya.
Diperkirakan lebih dari 20 remaja yang terlibat tawuran dini hari itu. Usianya diperkirakan masih remaja dan berstatus anak sekolah. Bahkan dua di antaranya adalah perempuan.
"Dari CCTV ada 20 orang, usia sekitar 16 tahun, masih sekolah, bukan warga sini. Ada perempuan 2,” tukasnya.
Dari bekas tawuran tersebut, pelaku meninggalkan sajam berupa celurit dan stik golf. "Ada celurit satu meter dua buah sama stik golf dua juga,” kata dia.
Sapar menuturkan, sudah berkali-kali mengingatkan anak-anak untuk tidak nongkrong sampai larut malam. Namun peringatannya itu selalu diabaikan. Sapar mengaku tidak kenal dengan pelaku tawuran.
"Di sini hanya ketempatan kumpul. Sudah saya ingatin jangan kumpul di sini. Mereka dari RW lain, bukan anak sini,” pungkasnya.
(mdk/gil)