Tegur AKP Irfan Minta Teman Bayar DVR CCTV ke Afung, JPU: Kenapa Tak Lapor Acay ?
Kemudian, JPU menanyakan bagaimana komunikasi AKP Irfan dengan Indra hingga akhirnya melakukan pembayaran DVR CCTV seharga Rp3 juta lebih.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) mencecar AKP Irfan soal latar belakang temannya yang diminta tolong membayarkan DVR CCTV baru ke Afung. JPU merasa heran, kenapa AKP Irfan tak lapor Ari Cahya bahwa ia tidak memegang uang untuk bayar pembelian DVR CCTV. Padahal, Acay selaku komandannya dan yang menyuruhnya ke Duren Tiga, Jakarta Selatan.
"Kenapa pakai uang teman kamu?" tanya JPU saat sidang mendengarkan keterangan saksi untuk terdakwa Hendra Kurniawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Kamis (15/12).
-
Apa sanksi yang diterima Ferdy Sambo? Ferdy Sambo diganjar sanksi Pemecetan Tidak Dengan Hormat IPTDH).
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Siapa yang memimpin Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Siapa Fredy Pratama? "Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
"Karena saat itu saya enggak bawa cash." jawab Afung.
"Yang pesan (DVR CCTV) saudara ke Afung?" tanya Jaksa.
"Iya."
"Yang bayar saudara Indra?" tanya Jaksa.
"Sap."
Kemudian, JPU menanyakan bagaimana komunikasi AKP Irfan dengan Indra hingga akhirnya melakukan pembayaran DVR CCTV seharga Rp3 juta lebih.
"Untuk mekanisme pembayaran saya lupa. Yang pasti saya hubungi minta tolong teman saya kan saya tanya 'Fung berapa semua? sekian pak. Oh ya sudah' habis itu saya hubungi teman saya minta bayarkan itu. 'Fung katanya sudah dibayarkan, coba kamu cek.'"
Lantas, JPU kembali mencecar AKP Indra. "Teman apa itu? soalnya saudara yang pesan, teman saudara yang bayar. Kenapa waktu pembayaran saudara tidak lapor Acay bahwa saudara tidak punya uang. Teman apa ini? Anggota Polri atau apa?" tanya Jaksa.
"Teman saja pak. Bukan anggota (Polri)," jawab Irfan.
"Pekerjaannya apa?" tanya jaksa.
"Pekerjaannya bisnis biasa saja pak," jawab AKP Irfan sambil menyunggingkan senyum.
"Jangan tertawa, ini menggelitik lho ini. Membayar sehingga terjadi tindak pidana. Kan saudara bisa telepon Acay, 'Ndan saya enggak pegang uang. Yang bayar siapa?' jadi ini inisiatif saudara menyuruh Indra Jaya?" cecar Jaksa.
"Inisiatif saya pak," jawab AKP Irfan.
Harga DVR CCTV
Sebelumnya, Penyedia jasa CCTV Tjong Djiu Fung alias Afung memberikan kesaksian kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Dalam kesaksian, Afung menyebut nama seseorang bernama Indra yang disebut-sebut menyetorkan uang ke rekening sebagai biaya pergantian DVR CCTV.
Terdakwa Putri Candrawathi menjalani secara virtual sedangkan terdakwa Ferdy Sambo hadir langsung di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (22/11).
Afung menjelaskan, AKP Irfan Widyanto menghubungi lewat sambungan telepon untuk mengganti DVR CCTV. Posisi Afung saat itu sedang mengerjakan pemasangan kabel di suatu tempat.
Afung mengatakan, ongkos pergantian semua total Rp3.550.000 termasuk biaya dua DVR CCTV. Afung mengatakan, Irfan Widyanto membayar melalui rekening.
"Sehabis itu dia (Irfan Widyanto) pakai m-bangking, harganya masuk walaupun namanya beda ya, saya enggak lihat nama tapi nominal benar ya sudah," ujar dia.
(mdk/rhm)