Menelusuri Keberadaan CCTV Ungkap Tabir Kasus Mayat dalam Toren Air di Pondok Aren
Menelusuri Keberadaan CCTV Ungkap Tabir Kasus Mayat dalam Toren Air di Pondok Aren
CCTV itu untuk memperoleh petunjuk atas tewasnya mayat dalam toren.
Menelusuri Keberadaan CCTV Ungkap Tabir Kasus Mayat dalam Toren Air di Pondok Aren
Polisi menelusuri alat bukti tewasnya pria bertato bunga dengan tulisan Devoy di toren air rumah warga Gang Samid Sian RT03/01, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.
Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang Askar Sodiq mengaku akan mencari rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian untuk memperoleh petunjuk atas tewasnya mayat dalam toren.
”Yang pasti itu (pemeriksaan CCTV) sebagai sarana salah satu upaya penyelidikan kami sesuai dengan pasal 184 KUHAP kita akan mencari minimal 2 alat bukti,” terang Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar, Selasa (28/5).
Bambang menerangkan, bukti petunjuk dari rekaman CCTV yang mengarah ke area toren memang belum diperoleh. Sebab pemasangan CCTV oleh warga biasanya dilakukan untuk titik lokasi adanya aktivitas masyarakat.
“Itukan di atas, jarang CCTV sampai mengarah ke atas (toren), jarang ya. CCTV biasanya di tempat beraktivitas saja,” ungkapnya.
merdeka.com
Menurut Kapolsek, alat bukti tidak hanya berasal dari bukti rekaman CCTV yang nantinya diperoleh pihak Kepolisian dalam proses penyelidikan kasus tersebut.
Namun, dari hasil keterangan saksi dan ahli dapat dijadikan petunjuk dalam mengungkap kematian pria bertato yang disebutkan warga sebagai bagian dari warga sekitar lokasi toren.
”(alat bukti) bisa dari keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk-petunjuk ini adalah salah satunya hasil record CCTV di sekitar situ,” tandas dia.
Sementara, polisi tengah mendalami masuknya pria bertato bunga dengan tulisan Devoy ke dalam toren milik warga.
“Iya toren aktif masih dipakai,” ujar Bambang.
Menurut Kapolsek selain masih aktif digunakan pemilik rumah, toren yang terdapat jasad pria bertato tersebut dalam keadaan tertutup.
“Tertutup (kondisi toren), kemungkinan orang itu masuk sendiri, kemungkinan. kan di dalam itu ada pelampung yang otomatis itu,” tegas Kapolsek.
Kepolisian mengaku masih belum dapat menyimpulkan bagaimana pria yang diduga telah meninggal di dalam toren beberapa hari sebelumnya itu, bisa berada di dalam toren dengan kapasitas 1.500 liter air.
“Kami akan tindak lanjuti, kalau kita tahu hasil autopsi, nanti kita akan simpulkan siapa dia, kapan matinya, berapa hari, kenapa orang itu ada di situ,” pungkas Kompol Bambang Askar Sodiq.