Temani Pakde Karwo, Risma sidak operasi pasar di Surabaya
Salah satu faktor naiknya harga beras, karena pada Desember 2014, Januari dan Februari 2015, tidak ada panen raya.
Temani Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini gelar inspeksi mendadak (sidak) harga beras di pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Pahlawan, Kamis (5/3). Dikatakan Soekarwo, stok beras di Jawa Timur masih tergolong aman. Dan masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan beras murah.
"Meski masih ada operasi pasar, kami memastikan kalau stok beras di Jawa Timur ini aman," kata gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu di sela sidak di Pasar Soponyono, Rungkut, Surabaya.
Kata dia, harga beras medium di Jawa Timur yang dijual di pasaran saat ini, harganya harus segera kembali normal, yaitu dari Rp 9.140 kembali menjadi Rp 8 ribu per kilogram. Untuk beras yang sekarang mencapai Rp 10.800 hingga Rp 11.200 juga harus kembali ke harga normalnya yaitu Rp 9.500 per kilogram.
"Dan nanti kalau harganya sudah normal, tidak perlu lagi ada operasi pasar. Tapi karena sekarang masih belum (normal) tetap kita lanjutkan," instruksinya.
Soekarwo menjelaskan, salah satu faktor naiknya harga beras, karena pada Desember 2014, Januari dan Februari 2015, tidak ada panen raya alias masa paceklik. Sehingga diperlukan operasi pasar untuk menekan tingginya harga beras murah di pasaran.
"Untuk daerah yang ada panennya, tidak ada operasi pasar, seperti di Kabupaten Jombang, yang sekarang panen, maka tidak ada (operasi pasar)," katanya.
Sementara Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang mendampingi Soekarwo mengatakan, operasi pasar yang digelar pihaknya, tidak hanya di pasar tradisional, tapi juga di sejumlah titik perkampungan yang ada di Kota Pahlawan.
"Operasi pasarnya tidak hanya beras, tapi ada kebutuhan pokok lainnya," kata Risma sambil berharap harga beras di Surabaya bisa kembali normal.