Tempuh perjalanan jauh, sapi kurban di Semarang stres dan flu
Hewan kurban di Semarang, mayoritas dipasok dari Kabupaten Grobogan, Boyolali, Rembang, Sragen, hingga Madura.
Petugas Dinas Pertanian (Dispertan) Semarang, menemukan sejumlah penyakit yang diderita hewan kurban menjelang momentum perayaan Idul Adha. Salah satunya, terdapat beberapa sapi siap potong terserang flu, lantaran stres usai menempuh perjalanan puluhan kilometer.
Meski demikian jumlah sapi yang stres itu cenderung sedikit karena langsung diobati oleh dokter hewan yang berjaga di tiap sentra penyembelihan hewan kurban.
"Hanya 1-2 ekor yang stres kemarin. Mungkin dia kelelahan karena menempuh perjalanan panjang dari sentra produksi di Boyolali," ujar Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, WP Rusdiana, kepada merdeka.com, Sabtu (4/10).
Menurut Rusdiana, temuan sapi stres itu hanyalah segelintir dari hasil pemeriksaan hewan untuk mempersiapkan perayaan Idul Adha. Rusdiana menyarankan, kepada pengelola tempat penyembelihan agar mengistirahatkan sapi yang terserang flu supaya saat disembelih kondisinya kembali prima.
"Meski ada sapi stres, tapi rata-rata kondisinya bagus. Tidak ada yang cacat. Malahan kita kemarin dapat kiriman 50 sapi gemuk warna cokelat dari Madura," imbuh Rusdiana.
Selain sapi stres, Dispertan juga menemukan kambing tak layak disembelih karena masih di bawah umur. Petugasnya juga mendapati dua ekor kambing terserang penyakit kudisan. Untuk temuan yang satu ini, Rusdiana telah mengembalikan hewan itu ke pemiliknya agar diobati sebelum disembelih.
Padahal, hewan siap disembelih harus berumur 1 tahun, kondisi fisiknya sehat, mata tidak berair dan kulitnya bersih. "Kemarin, kita sudah memeriksa 1.115 ekor sapi dan 3.623 ekor kambing serta ada 172 ekor domba. Mereka siap disembelih saat Idul Adha besok," urainya.
Hewan kurban di Semarang, mayoritas dipasok dari sentra produksi di Kabupaten Grobogan, Boyolali, Rembang, Sragen hingga 'Pulau Garam' Madura. Jumlahnya bervariasi tergantung order. Berkaitan dengan harganya, dia menyebut, saat Idul Adha 2014 cenderung naik.
Di sentra penjualan hewan di Gayamsari misalnya, ada 100 ekor sapi dan 428 kambing yang dibanderol dengan harga bervariasi. Bila harga normal sapi hanya Rp 12 juta per ekor, kini harganya naik menjadi Rp 15 juta per ekor.