Temui Presiden MBZ, Jokowi Bahas Investasi IKN
Presiden MBZ mengapresiasi meningkatnya volume perdagangan nonmigas antara Indonesia dengan PEA selama kepemimpinan Jokowi.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengangkat empat isu utama saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Qasr Al Watan, Abu Dhabi, Rabu (17/7).
Mulai dari, kerja sama perdagangan, kerja sama investasi strategis, kerja sama energi bersih dan iklim, hingga kerja sama sosial budaya.
Terkait kerja sama perdagangan, Jokowi mengapresiasi penyelesaian perundingan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). Hal ini menjadikan UEA sebagai negara Timur Tengah pertama yang memiliki kerja sama CEPA dengan Indonesia.
"Saya juga menyambut baik kerja sama sistem pembayaran antara Bank Indonesia dan bank sentral UAE, serta kerja sama pembangunan kapal LPD untuk Angkatan Laut UAE oleh PT PAL Indonesia. Saya yakin semua ini akan memberikan manfaat positif bagi perdagangan kedua negara," jelas Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Rabu (17/7).
Kedua, terkait kerja sama investasi strategis. Presiden Jokowi mengatakan bahwa investasi UEA di Indonesia semakin kuat dan salah satu yang menjadi fokus Indonesia saat ini adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan hilisirasi industri.
Ketiga, terkait kerja sama iklim dan energi bersih, Jokowi mengapresiasi dukungan investasi 145 megawatt pembangkit listrik tenaga surya terapung di Cirata, yang akan dikembangkan hingga 500 megawatt.
"Saya juga menyambut baik groundbreaking Mangrove Research Center di Bali dan kerja sama PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) antara BRIN dan ENEC. Terima kasih Yang Mulia untuk dukungan nyata bagi transisi energi Indonesia," tutur dia.
Keempat, terkait kerja sama sosial budaya. Jokowi menyambut baik pemberian Zayed Award for Human Fraternity 2024 bagi Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah untuk mendukung toleransi dan moderasi Islam.
"Saya juga ingin mengucapkan terima kasih atas pembangunan masjid di Solo, kota kelahiran saya, Masjid Syekh Zayed dan juga rumah sakit radiologi di kota kelahiran saya Solo dan juga penamaan jalan di Abu Dhabi dan Masjid Jokowi di Abu Dhabi. Ini akan mempererat hubungan kita ke depan antara Indonesia dan UEA," ungkap Jokowi.
Sementara itu, Presiden MBZ mengapresiasi meningkatnya volume perdagangan nonmigas antara Indonesia dengan PEA selama kepemimpinan Jokowi.
Saat Jokowi mulai menjabat pada 2014 lalu, volume perdagangan nonmigas antara UEA dan Indonesia adalah USD2,7 miliar dan tahun 2023 lalu jumlahnya mencapai USD4,4 miliar. Peningkatan juga terjadi pada sektor investasi.
"Hal ini mencerminkan besarnya perkembangan yang terjadi dalam hubungan antara kedua negara selama periode ini, berkat kemauan kita bersama, dan kepentingan pribadi Anda, saudaraku, Yang Mulia Presiden, dalam mengembangkan hubungan ini," kata Presiden MBZ.
Di akhir pertemuan, Jokowi mengundang Presiden Mohammed bin Zayed untuk berkunjung ke Indonesia pada bulan September. Presiden MBZ menyatakan akan memenuhi undangan tersebut.
"Yang Mulia saya ingin sampaikan sekali lagi, rasa terima kasih kami dan atas undangan Yang Mulia tadi saya dapat kehormatan untuk memenuhi," ucap Presiden MBZ.