Ilmuwan Tes DNA 1.000 Kerangka Manusia Berusia 4.500 Tahun, Hasilnya Bisa Ubah Sejarah Inggris
Kerangka ini berasal dari zaman setelah pendudukan Romawi berakhir sampai invasi Anglo-Saxon dan Viking.
Ilmuwan di Inggris melakukan tes DNA terhadap 1.000 lebih kerangka manusia yang tinggal di negara tersebut dalam 4.500 tahun terakhir, mulai dari masa setelah pendudukan Romawi berakhir sampai invasi Anglo-Saxon dan Viking. Menurut para peneliti, cara baru untuk menguji DNA pada tulang kuno dapat mengubah catatan sejarah Inggris.
Para ilmuwan menggunakan metode baru untuk menganalisis kerangka manusia yang ditemukan di Inggris, termasuk dari masa ketika Romawi digantikan oleh elit Anglo-Saxon dari Eropa.
-
Siapa yang menemukan fosil manusia paling awal di Inggris? Tim arkeologi internasional dari University of Central Lancashire (UCLan) menemukan fosil manusia paling awal berusia 11.000 tahun.
-
Bagaimana cara peneliti mempelajari sejarah manusia dengan DNA kuno? Teknologi DNA kuno telah mengubah cara kita mempelajari sejarah manusia dan terus berkembang pesat, dengan berbagai penelitian yang terus mengeksplorasi genom manusia di masa lalu.
-
Kapan fosil manusia tertua ditemukan di Inggris bagian utara? Tim UCLan menemukan setidaknya delapan fosil manusia berbeda yang terkubur di dalam gua tersebut.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Inggris? Arkeolog di Inggris menemukan sisa-sisa kerangka manusia berusia lebih dari 1.000 tahun.
Dikutip dari BBC, Kamis (2/1), apa yang terjadi selama periode lebih dari 1.500 tahun lalu masih belum jelas berdasarkan catatan tertulis dan arkeologi. Para sejarawan memiliki pandangan berbeda tentang skala dan sifat invasi Anglo-Saxon, apakah besar atau kecil, bermusuhan atau kooperatif.
Profesor Peter Heather dari Kings College London mengatakan penelitian ini salah satu hal paling menarik untuk dikerjakan sepanjang sejarah Inggris. Dia melakukan proyek ini bersama pengembang teknik DNA baru di Francis Crick Institute di London.
“(Metode baru ini) akan memungkinkan kita melihat jenis hubungan yang ditemukan dengan penduduk asli,” jelasnya.
“Apakah mereka kooperatif, apakah ada perkawinan silang, apakah penduduk lokal mampu menjadi elit?”
Teknik Twigstats
Mereka optimis teknik baru yang disebut Twigstats ini akan berhasil setelah digunakan untuk menguji kerangka manusia yang ditemukan di daratan Eropa antara tahun 1 dan 1000 Masehi.
Para peneliti menyisir data genetik ribuan kerangka manusia dari database ilmiah online, lalu menghitung seberapa dekat kekerabatannya satu sama lain, potongan DNA mana yang diwarisi dari kelompok mana, dan kapan.
Hal ini menciptakan silsilah keluarga dengan perubahan lama muncul di cabang sebelumnya, dan perubahan lebih baru muncul di 'ranting' baru, maka dinamakan Twigstats.
Pengembang teknik Twigstats, Dr Pontus Skoglund mengatakan, setiap orang yang kerangkanya diteliti memiliki riwayat atau sejarah yang dapat diungkap oleh para ilmuwan dan sejarawan.
"Kami ingin memahami banyak zaman berbeda dalam sejarah Eropa dan Inggris, dari zaman Romawi, ketika Anglo-Saxon tiba, hingga zaman Viking dan melihat bagaimana hal ini membentuk nenek moyang dan keragaman di belahan dunia ini," jelas Skoglund.
Selain menunjukkan adanya perkawinan silang dengan populasi yang berbeda, DNA kuno juga mengandung rincian penting tentang bagaimana manusia menghadapi momen-momen penting dalam sejarah, seperti epidemi, perubahan pola makan, urbanisasi, dan industrialisasi.