Terawan: 90 Persen Bahan Vaksin Nusantara Tersedia di Dalam Negeri
Namun, Terawan mengaku terdapat beberapa bahan Vaksin Nusantara yang masih harus diimpor dari Amerika Serikat, seperti larutan antigen protein dan media diferensiasi.
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebutkan bahwa 90 persen bahan Vaksin Nusantara sudah tersedia di dalam negeri.
"Hampir 90 persen bahan industri sudah ada di Indonesia, bahkan dibuat di Indonesia," ujar Terawan dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR di Jakarta dilansir Antara, Rabu (16/6).
-
Apa saja layanan medis yang dilayani oleh Dokter Terawan? "Prof Terawan Hanya melayani Tindakan Digital Substraction Angiography (DSA), dan Immunotherapy Nusantara," kata Okta.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Dimana konsentrasi dokter spesialis di Indonesia? Dia mengatakan 59 persen dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa. "Rata-rata semuanya dokter spesialis pada di Jawa dan di kota. 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa, 59 persen," ujarnya.
-
Apa profesi Putra Dokter Boyke, Dhitya Dian Nugraha? Mengikuti jejak sang ayah, Dhitya merupakan alumnus Universitas Indonesia. Namun, perjalanan akademisnya tidak berhenti di sana. Ia melanjutkan pendidikannya di luar negeri, tepatnya di Universiteit Leiden, Belanda, dari tahun 2017 hingga 2020 dengan mengambil jurusan psikologi.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana Dr. Sardjito membuat ransum TNI? Kecerdikan Sardjito dalam membuat ransum melahirkan inovasi bernama 'Biskuti Sardjito'. Bentuknya yang bulat bisa memberikan energi untuk para tentara ketika di medan perang.
Namun, ia mengaku terdapat beberapa bahan Vaksin Nusantara yang masih harus diimpor dari Amerika Serikat, seperti larutan antigen protein dan media diferensiasi.
"Beberapa dibuat di AS seperti larutan antigen dan media diferensial, kita memang belum sampai Research and Development (R&D) untuk membuat itu," ucapnya.
Kendati demikian, ia optimistis Indonesia dapat membuat sendiri dua bahan itu suatu saat nanti.
"Bisa kita lakukan di sini, namun karena paten sudah dimiliki AS kita harus kerja sama, termasuk media diferensiasinya," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa uji klinis fase kedua Vaksin Nusantara hampir selesai dilakukan.
"Saya bersyukur boleh berkontribusi dalam membantu pemerintah mengatasi pandemi COVID-19 di bidang kesehatan," katanya.
Ia mengemukakan bahwa dari hasil uji klinis fase I oleh tim peneliti Universitas Diponegoro dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Kariadi Semarang menunjukkan bahwa imunitas Vaksin Nusantara masih awet pada bulan ketiga setelah penyuntikan.
Terawan bersama timnya mengaku akan terus berupaya untuk mewujudkan Vaksin Nusantara. "Kami berharap bisa digunakan," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Terawan pun memperagakan pembuatan Vaksin Nusantara di depan Anggota dan Pimpinan Komisi VII DPR. Pada rapat itu Terawan membawa beberapa perangkat Vaksin Nusantara.
Baca juga:
Terawan Klaim Vaksin Nusantara Dapat Dipakai untuk Hadapi Mutasi Covid-19
Terawan Minta Dukungan DPR Untuk Uji Klinis Fase III Vaksin Nusantara
Terawan: 90 Persen Bahan Vaksin Nusantara Produksi Indonesia
Cerita Titiek Soeharto Disuntik Vaksin Nusantara
Jubir Vaksinasi Kemenkes: Vaksin Nusantara Alternatif Peningkat Imunitas