Terbuai janji pernikahan, gadis di Surabaya tertipu pria kenalan di FB
Pelaku pun memanfaatkan situasi tersebut dengan berjanji akan menikahi korban. Dan bulan lalu, keduanya bertemu di salah satu kafe di Surabaya. "Awalnya pelaku berjanji akan menikahi korban," sambung Ari.
Ini peringatan bagi para gadis untuk tidak mudah percaya dengan rayuan gombal laki-laki melalui akun media sosial, khususnya Facebook (FB). Jika tidak, siap-siap saja menjadi korban penipuan.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Contohnya adalah ST, warga Jalan Kusuma Bangsa, Surabaya, Jawa Timur yang diperdaya Rahmad Hidayat (38), asal Subang, Jawa Barat. "Dari perkenalan di Facebook, korban (ST) jatuh cinta dengan pelaku," cerita Kapolsek Genteng, Polrestabes Surabaya, Kompol Ari Trestiawan, Sabtu (9/6).
Pelaku pun memanfaatkan situasi tersebut dengan berjanji akan menikahi korban. Dan bulan lalu, keduanya bertemu di salah satu kafe di Surabaya. "Awalnya pelaku berjanji akan menikahi korban," sambung Ari.
Karena sudah terpedaya, korban pun percaya dengan apa yang dikatakan pelaku. Meski seluruh harta benda miliknya diminta. Awalnya hanya laptop milik korban yang diminta. Lalu handphone, hingga uang Rp 2 juta juga diminta pelaku.
Setiap kali meminta barang korban, pelaku berdalih untuk modal membuka kafe di Surabaya. "Total sekitar Rp 10 juta harta benda milik korban yang diminta pelaku," kata Ari menghitung total kerugian korban.
Korban tersadar kalau tengah ditipu saat pelaku meminta cincin emasnya dengan alasan untuk mengukur cincin kawin sesuai lingkar jari korban. "Ternyata cincin emas itu dijual pelaku," ucap Ari.
Kemudian pelaku menghilang. Karena sudah tak lagi menemui korban, korban pun menghubungi handphone pelaku. "Tapi HP pelaku tidak aktif. Dari sanalah korban akhirnya melapor ke Polsek Genteng Kamis (7/6) kemarin," ungkap Ari.
Selanjutnya, dari laporan korban, Unit Reskrim Polsek Genteng memburu pelaku dan berhasil menangkapnya saat keluar dari Hotel Grand Surabaya di Jalan Pemuda.
"Dari pengakuannya, uang hasil menipu korban ini akan digunakan untuk pulang kampung oleh pelaku," tandas perwira dengan satu melati di pundak ini.
Baca juga:
Gara-gara salah tulis nama, PNS ketahuan catut Kasatpol PP buat minta THR
Jadi penipu, residivis ini ngaku mampu loloskan calon mahasiswa ke UIN
Kakek 81 tahun di Sleman jadi korban gendam, duit pensiun Rp 2,5 juta ditukar kertas
Gunakan identitas palsu, Johan sewa kamera lalu bawa kabur
Waspada, marak penipuan SMS mengatasnamakan BPJS Ketenagakerjaan