Terduga teroris di Pamanukan berencana melancarkan teror saat Pilkada Serentak
Teroris ini telah ditembak mati karena melawan saat hendak ditangkap.
Karopenmas Polri Brigjen Mohammad Iqbal mengatakan, M, terduga pelaku teror yang ditangkap di Pamanukan, Jawa Barat, Jumat (22 /6) sore tadi, telah merencanakan serangkaian teror.
Iqbal menuturkan, dari pemeriksaan dan temuan barang bukti, pelaku M diduga kuat akan melakukan teror saat gelaran Pilkada serentak 27 Juni nanti.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
"Diduga merencanakan aksi amaliyah saat Pilkada serentak tanggal 27 Juni 2018," ungkap Iqbal lewat pesan singkatnya, Jakarta, Jumat (22/6).
Iqbal melanjutkan, dari penangkapan M, pihaknya berhasil mengamankan pisau dan ransel diduga berisi bom. Barang bukti pun dibawa ke Polda Jawa Barat untuk diperiksa lebih lanjut.
"Barang bukti yang diduga bom sedang dilakukan analisa dengan menggunakan X Ray dan didiscrupter oleh Tim Jibom Brimob Polda Jabar," ujar Iqbal.
Namun, di sisi lain, Iqbal belum bisa memastikan, kaitan serangkaian teror yang direncanakan M dengan vonis mati yang dijatuhkan hakim PN Jakarta Selatan atas Aman Abdurrahman.
Yang jelas, kata Iqbal, M diduga kuat merupakan kelompok Jamaah Ansaruh Daulah (JAD) di Indramayu dan Subang, Jawa Barat.
"Diduga kelompok JAD Hargeulis, Subang dan Indramayu," Iqbal menambahkan.
Sementara, Kapolda Jabar Irjen Agung Bufi Maryoto mengatakan pelaku ditembak mati karena melawan saat hendak diamankan. Saat ini, jenazah pelaku terorisme dibawa ke RS Polri Kramatjati.
"Betul ada (penembakan) jadi kita buntuti, aslinya (terduga teroris berinisial M) berasal dari Indramayu dia masuk dalam jaringan JAD haurgeulis," kata Agung saat ditemui di sela peninjauan persiapan debat kandidat di Grand Ballroom Sudirman, Jalan Sudirman, Kota Bandung, Jumat (22/6) malam.
Reporter: Moch Harunsyah
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Terduga teroris di Pamanukan merupakan anggota jaringan JAD
Terduga teroris bawa ransel isi bom diamankan di Pamanukan
Gembong teroris Aman Abdurrahman dihukum mati
Aman Abdurrahman dihukum mati, ini komentar korban bom Thamrin
Polri siap hadapi dampak hukuman mati teroris Aman Abdurrahman